Thursday 21 February 2013

BEGITU MUDAH, TIDAK RUMIT




Anda hanya menginginkan bisnis mudah? Anda malas usaha rumit?
Memberilah!
Ini keuntungan kedua bagi orang yang menjalankan bisnis memberi. Bisnis memberi adalah bisnis yang sangat mudah. Begitu mudah. Tak perlu banyak teori, tak usah banyak rumus, tak perlu prediksi pasar, tak perlu keterampilan komunikasi, tidak perlu strategi pemasan. Tidak ada pajak, tidak ada total cost, fixed cost, tidak ada equilibrium,  tidak ada, tidak ada, tidak ada, pokoknya semua teori-teori rumit ekonomi tidak ada!!!
Bahkan, bukannya harus dihitung, Rosululloh malah melarang menghitung-hitungnya. Hadis riwayat Asma binti Abu Bakar ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda kepadaku: Berinfaklah atau memberilah dan jangan menghitung-hitung, karena Allah akan memperhitungkannya untukmu. (Shahih Muslim No.1708)
Sungguh, bisnis memberi sangat-sangat-sangat mudah. Cukup keliling-keliling perkampungan, cari orang yang membutuhkan, rumah orang miskin, anak yatim, lalu memberikan uang kepada mereka. Beres, lalu biarkanlah ALLOH yang Maha Membalas memberikan balasan kebaikan kepada kita. Atau, kalau Anda orang kota, Anda tinggal jalan-jalan, cari orang-orang susah, cari pengemis, pedagang kecil yang butuh tambahan modal, lalu memberikan uang kepada mereka. Beres, lalu biarkanlah ALLOH yang Maha Membalas memberikan balasan kebaikan kepada kita.
Mudah, sungguh sangat mudah! Tidak usah pakai kwitansi, tidak usah ada tanda tangan, tidak perlu ada materai, tidak perlu ada surat perjanjian, tidak perlu laporan pertanggungjawaban, semua kerumitan itu tidak perlu.
Bisnis memberi bebas dari segala macam kesusahan. Bisnis memberi hanyalah menawarkan kesenangan dan kesenangan, kebahagiaan dan kebahagiaan, kemudahan dan kemudahan, dan itu sudah menjadi janji ALLOH dalam kitab-Nya:
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Al-Baqoroh: 274)
“Adapun orang-orang yang memberi dan bertaqwa, dan membenarkan adanya pahala terbaik(surga), maka akan Kami mudahkan dia ke jalan yang mudah.” (Allail: 5-7)
Lihatlah, Dia memberi kita jalan mudah menuju kaya. Sebenarnya kita sendirilah yang menjadikan jalan menuju kaya itu susah. Kitalah yang suka mengada-adakan ajarannya sendiri, membuat teori-teori rumit, membuat istilah-istilah susah, membuat rumus-rumus ruwet, akibatnya, kita jadi pusing sendiri, lelah sendiri, dan GAGAL SENDIRI.
Beberapa buku cara gampang kaya pernah saya baca. Bukannya memberikan kemudahan, buku itu malah menyulitkan, setelah dibaca dan dipraktikkan ternyata malah memberikan kesusahan. Dari perpustakaan, saya pernah meminjam sebuah buku. Buku itu berisi kiat-kiat mudah menjadi orang kaya. Indah di dalamnya buku itu mengisahkan gaya hidup orang kaya. Dan ternyata, setelah membaca buku itu, bukannya kaya, saya malah pusing. Bagaimana tidak pusing, di buku saya membaca kisah kehidupan orang kaya, sedang kehidupan saya sendiri...tetap miskin. Ini sama perbandingannya dengan orang lapar membaca buku resep makanan. Meleleh ludahnya membayangkan makanan enak dan melihat fotonya.
Jangan dengarkan ajaran manusia. Dengarlah hanya ajaran ALLOH!
ALLOH telah mengajarkan kepada kita jalan bisnis termudah.
Saya juga pernah menemukan sebuah buku menarik. Buku itu menawarkan cara mudah menjadi kaya. Jika buku ini saya temukan di toko buku, pasti saya akan penasaran ingin membelinya. Untungnya buku itu ada di rental buku, jadi saya bisa membukanya. Awalnya saya berharap, di dalam buku itu, saya menemukan cara menjadi kaya tanpa harus bekerja, cukup dengan bersantai-santai, dengan bersenang-senang, kemudian mendadak saya banyak uang. Haha, masak sih bisa? Ternyata lain harapan lain kenyataan. Ketika saya baca, ternyata isinya justeru mengajarkan kerja keras.
Buku ini mengisahkan seorang bapak-bapak yang telah berkali-kali pindah kerja. Dari perusahaan satu ke perusahaan lain. Dari perusahaan Bob Sadino, ke peurahaan Caltex, kemudian ke restoran Au Bon Pain, milik Rini Suwandi, mantan Menperindag. Dikisahkan, Pak Chairul ingin membuka usaha sendiri, namun dia tak langsung keluar kerja. Sambil tetap kerja, dia nekad menjual rumahnya untuk membuka usaha, yaitu perusahaan mie yang dia beri nama “Cwie Mie Malang Hot Cmm”. Praktis kini dia harus kerja keras, membagi dua konsentrasi kerja, untuk perusahaannya dan untuk perusahaan yang dibukanya. Jelas, ini kerja keras luar biasa. Pagi bekerja di kantor, sorenya kerja ngurus warung, dan dalam waktu singkat, kurang dari setengah tahun, perusahaannya sudah punya  5 cabang, yang selanjutnya, menjadi 10 cabang. Dengan apa? Kerja keras.
Kata saya dalam hati, itu sih namanya bukan cara mudah menjadi kaya, itu cara susah menjadi kaya.
Berbeda sekali dengan ketika saya baca Kitab Alloh. Kiat menjadi kaya yang saya temukan dalam Kitab ini benar-benar mudah. Bukan omong kosong, benar-benar mudah dan terasa hasilnya. Tinggal saya mau memberi, kemudian Alloh membalasnya berlipat ganda.
Lihatlah, betapa Alloh Maha Pemurah. Dia ilhamkan kepada kita kiat termudah menjadi kaya. Supaya dalam hidup ini kita tak dipusingkan mencari rizki, supaya ibadah kita lebih khusyuk, sesuai tujuan penciptaan kita. Mengapa kita tidak mencintai-Nya.
Mudah, sungguh sangat mudah. Tinggal kita buang rasa sayang terhadap harta, kemudian cinta memberi, memberi kepada orang yang membutuhkan, dan kita nantikan anugerah Alloh yang lebih baik, lebih banyak, dan lebih membahagiakan. Mudah bukan?

No comments:

Post a Comment