Anda hanya menginginkan
bisnis mudah? Anda malas usaha rumit?
Memberilah!
Ini keuntungan
kedua bagi orang yang menjalankan bisnis memberi. Bisnis memberi adalah bisnis
yang sangat mudah. Begitu mudah. Tak perlu banyak teori, tak usah banyak rumus,
tak perlu prediksi pasar, tak perlu keterampilan komunikasi, tidak perlu
strategi pemasan. Tidak ada pajak, tidak ada total cost, fixed cost, tidak ada
equilibrium, tidak ada, tidak ada, tidak
ada, pokoknya semua teori-teori rumit ekonomi tidak ada!!!
Bahkan, bukannya
harus dihitung, Rosululloh malah melarang menghitung-hitungnya. Hadis riwayat Asma binti Abu Bakar ra., ia
berkata: Rasulullah saw. bersabda kepadaku: Berinfaklah atau memberilah dan
jangan menghitung-hitung, karena Allah akan memperhitungkannya untukmu.
(Shahih Muslim No.1708)
Sungguh, bisnis
memberi sangat-sangat-sangat mudah. Cukup keliling-keliling perkampungan, cari
orang yang membutuhkan, rumah orang miskin, anak yatim, lalu memberikan uang
kepada mereka. Beres, lalu biarkanlah ALLOH yang Maha Membalas memberikan
balasan kebaikan kepada kita. Atau, kalau Anda orang kota, Anda tinggal
jalan-jalan, cari orang-orang susah, cari pengemis, pedagang kecil yang butuh
tambahan modal, lalu memberikan uang kepada mereka. Beres, lalu biarkanlah
ALLOH yang Maha Membalas memberikan balasan kebaikan kepada kita.
Mudah, sungguh
sangat mudah! Tidak usah pakai kwitansi, tidak usah ada tanda tangan, tidak
perlu ada materai, tidak perlu ada surat perjanjian, tidak perlu laporan
pertanggungjawaban, semua kerumitan itu tidak perlu.
Bisnis memberi
bebas dari segala macam kesusahan. Bisnis memberi hanyalah menawarkan
kesenangan dan kesenangan, kebahagiaan dan kebahagiaan, kemudahan dan
kemudahan, dan itu sudah menjadi janji ALLOH dalam kitab-Nya:
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di
malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka
mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Al-Baqoroh: 274)
“Adapun orang-orang yang memberi dan
bertaqwa, dan membenarkan adanya pahala terbaik(surga), maka akan Kami mudahkan
dia ke jalan yang mudah.” (Allail: 5-7)
Lihatlah, Dia
memberi kita jalan mudah menuju kaya. Sebenarnya kita sendirilah yang
menjadikan jalan menuju kaya itu susah. Kitalah yang suka mengada-adakan
ajarannya sendiri, membuat teori-teori rumit, membuat istilah-istilah susah,
membuat rumus-rumus ruwet, akibatnya, kita jadi pusing sendiri, lelah sendiri,
dan GAGAL SENDIRI.
Beberapa buku
cara gampang kaya pernah saya baca. Bukannya memberikan kemudahan, buku itu
malah menyulitkan, setelah dibaca dan dipraktikkan ternyata malah memberikan
kesusahan. Dari perpustakaan, saya pernah meminjam sebuah buku. Buku itu berisi
kiat-kiat mudah menjadi orang kaya. Indah di dalamnya buku itu mengisahkan gaya
hidup orang kaya. Dan ternyata, setelah membaca buku itu, bukannya kaya, saya
malah pusing. Bagaimana tidak pusing, di buku saya membaca kisah kehidupan
orang kaya, sedang kehidupan saya sendiri...tetap miskin. Ini sama
perbandingannya dengan orang lapar membaca buku resep makanan. Meleleh ludahnya
membayangkan makanan enak dan melihat fotonya.
Jangan dengarkan
ajaran manusia. Dengarlah hanya ajaran ALLOH!
ALLOH telah
mengajarkan kepada kita jalan bisnis termudah.
Saya juga pernah
menemukan sebuah buku menarik. Buku itu menawarkan cara mudah menjadi kaya. Jika
buku ini saya temukan di toko buku, pasti saya akan penasaran ingin membelinya.
Untungnya buku itu ada di rental buku, jadi saya bisa membukanya. Awalnya saya
berharap, di dalam buku itu, saya menemukan cara menjadi kaya tanpa harus
bekerja, cukup dengan bersantai-santai, dengan bersenang-senang, kemudian
mendadak saya banyak uang. Haha, masak sih bisa? Ternyata lain harapan lain
kenyataan. Ketika saya baca, ternyata isinya justeru mengajarkan kerja keras.
Buku ini mengisahkan seorang
bapak-bapak yang telah berkali-kali pindah kerja. Dari perusahaan satu ke
perusahaan lain. Dari perusahaan Bob Sadino, ke peurahaan Caltex, kemudian ke
restoran Au Bon Pain, milik Rini Suwandi, mantan Menperindag. Dikisahkan, Pak
Chairul ingin membuka usaha sendiri, namun dia tak langsung keluar kerja.
Sambil tetap kerja, dia nekad menjual rumahnya untuk membuka usaha, yaitu
perusahaan mie yang dia beri nama “Cwie Mie Malang Hot Cmm”. Praktis kini dia
harus kerja keras, membagi dua konsentrasi kerja, untuk perusahaannya dan untuk
perusahaan yang dibukanya. Jelas, ini kerja keras luar biasa. Pagi bekerja di
kantor, sorenya kerja ngurus warung, dan dalam waktu singkat, kurang dari
setengah tahun, perusahaannya sudah punya
5 cabang, yang selanjutnya, menjadi 10 cabang. Dengan apa? Kerja keras.
Kata saya dalam hati, itu sih
namanya bukan cara mudah menjadi kaya, itu cara susah menjadi kaya.
Berbeda sekali
dengan ketika saya baca Kitab Alloh. Kiat menjadi kaya yang saya temukan dalam
Kitab ini benar-benar mudah. Bukan omong kosong, benar-benar mudah dan terasa
hasilnya. Tinggal saya mau memberi, kemudian Alloh membalasnya berlipat ganda.
Lihatlah, betapa
Alloh Maha Pemurah. Dia ilhamkan kepada kita kiat termudah menjadi kaya. Supaya
dalam hidup ini kita tak dipusingkan mencari rizki, supaya ibadah kita lebih
khusyuk, sesuai tujuan penciptaan kita. Mengapa kita tidak mencintai-Nya.
Mudah, sungguh
sangat mudah. Tinggal kita buang rasa sayang terhadap harta, kemudian cinta
memberi, memberi kepada orang yang membutuhkan, dan kita nantikan anugerah
Alloh yang lebih baik, lebih banyak, dan lebih membahagiakan. Mudah bukan?
No comments:
Post a Comment