Thursday, 21 February 2013

MEMBERI INI RUMUS TERMUDAH



Hidup ini ada rumusnya, dan rumus mudah menjadi kaya raya adalah dengan banyak memberi. Seringkali kita melihat ada orang yang mendapatkan keberuntungan, dan kita tahu, ALLOH lah yang memberikan keberuntungan kepadanya. “ALLOH memberi kepada siapa yang dikehendaki-Nya,” begitu kata kita.
Perkataan itu benar sekali, tetapi menjadi salah ketika dilanjutkan dengan mengeluh, “tapi nasib kita berbeda, ALLOH tidak mengendaki kita punya nasib baik.” Seakan dengan mengatakan itu, kita menganggap ALLOH memberi kepada orang yang dikehendaki-Nya, dengan semau-Nya, dengan seenaknya. Maha Suci ALLOH.
Tidak dengan sembarangan Alloh membuat dia beruntung, pastilah karena orang itu melakukan rumus keberuntungan.
Telah ALLOH terapkan di muka bumi ini hukum-hukum, aturan-aturan, yang jika manusia melakukannya maka dia akan mendapatkan keberuntungan. Misalnya  orang Cina hidupnya makmur, pastilah karena ada sebuah aturan Ilahiyyah yang mereka lakukan hingga mereka mendapatkan kemakmuran. Misalnya, orang Cina sangat erat menjalin hubungan sillaturrahmi. Diantara mereka satu dengan yang lainnya sangat baik dalam saling membela, jika dagangan saudaranya bangkrut mereka tolong supaya kembali bangkit, dan karena itu mereka selalu mendapatkan keberuntungan dalam bisnisnya.
Itu dikarenakan, Alloh sudah membuat suatu hukum di dunia, bahwa bagi siapapun yang berbuat baik di dunia ini akan mendapatkan kebaikan.
Ada orang yang kalau melihat orang lain beruntung, langsung saja berkata, itu memang nasib baik dia. Yang lebih tidak logis, ada juga orang yang suka mengkait-kaitkan keberuntungan dengan HOKI. “Wah, nama dia memang bagus, membawa HOKI, pantas saja dia dengan mudah bisa membeli mobil.” Atau ”Pantas saja gajinya naik terus, lahirnya Hari Minggu, itu kan hari yang HOKI.” Hingga kita menjadi pesimis untuk mendapatkan keberuntungan seperti dia.
Yang lainnya, ketika melihat orang lain mendapatkan keberuntungan mengatakan, “Alloh memang berbuat sekehendak-Nya.  Dia memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya.” Sambil mengira, Alloh memberi rezeki kepada seseorang semaunya Dia, tanpa ada sebab-sebab, tanpa ada alasan-alasan. Maha Suci Alloh dari berbuat seenaknya. Seseorang mendapatkan keberuntungan-sekali lagi—karena ada sebuah perbuatan yang dia lakukan hingga dia mendapatkan keberuntungan. dan satu hal saya pastikan, pasti dia beruntung karena sebelumnya pernah memberi.

No comments:

Post a Comment