Thursday 21 February 2013

MEMBERI ADALAH RAHASIA SUKSES ORANG-ORANG SUKSES



Anda pernah mendengar lantunan lagu ini:
Detik waktu, terus berjalan, berhias gelap dan terang
Suka dan duka, tangis dan tawa tergores bagai lukisan
Seribu mimpi berjuta sepi, hadir bagai teman sejati
Diantara lelahnya jiwa, dalam resah dan air mata
Kupersembahkan kepada-Mu yang terindah dalam hidupku

Wuh, menurut saya lirik lagu itu puitis sekali. Sungguh, benar-benar puitis. Apalagi pas sampai pada senandung yang ini:

Meski ku rapuh dalam langkah, kadang tak setia kepada-Mu
Namun cinta dalam jiwa, hanyalah pada-Mu
Maafkanlah, bila hati tak sempurna mencintai-Mu
Dalam dada kuharap hanya diri-Mu yang bertahta....
Hoooo Hooo....

Oh, rasanya terharu banget mengingat dosa-dosa saya sendiri.
Bagaimana dengan Anda, jadi ingatkah dengan dosa Anda?
Apa? Tidak punya dosa?

Nyanyian itu dilantunkan Opick, seorang penyanyi religius yang popularitasnya terus bertahan. Mulanya, pas waktu pertama kali melihatnya, hati saya nyeletuk, Opick ini sepertinya hanya cari popularitas, meniru Aa Gym yang ngetop dengan sorbannya. Terus dia pun niru nyanyi religius memakai sorban. Wajahnya juga tidak seganteng para penyanyi ngetop lainnya. Begitulah pandangan saya padanya dulu, namun melihat sampai kini, sampai popularitas Aa Gym turun, Opick tetap eksis dan terus menciptakan lagu, saya mulai kagum. Kreativitasnya tak pernah mati, dan nyaris setiap lagu barunya selalu menyuguhkan renungan mendalam dengan nada syahdu nan indah. Banyak pembuat film jatuh cinta dengan sya’ir-sya’ir Opick dan menjadikannya soundtrack film-film mereka. Opick sendiri sukses membuat film religius berjudul Di Bawah Langit  dan film  Asmaul Husna. Sungguh profil seorang penyanyi sukses.
Rahasia di balik sukses dia adalah senang memberi. Opick senang sekali bersedekah. Tak segan dia mengundang orang susah, orang miskin, dan anak-anak yatim ke rumahnya. Dia ajak mereka duduk bersama, makan bersama dan saling bertukar cerita. Dalam setiap konsernya di kota-kota, Opick selalu mewajibkan panitia mengundang anak yatim. Opick ingin menyantuni sekaligus menghibur mereka.
Di lingkungannya pun Opick terkenal orang yang paling peduli. Dia bergaul dengan masyarakat, mendengarkan permasalahan mereka dan memberikan solusi nyata. Dia mendirikan Majlis “Tombo Ati”, mengajak masyarakat mengaji dan dzikir bersama di sana, dan memberikan modal kepada para pedagang kecil. Opick ingin membantu mengembangkan usaha mereka.
Tak cukup hanya itu, Opick pun mendirikan Baitul Maal Al-Kautsar dengan visi misi ingin menolong anak yatim, fakir miskin, dan siapa pun yang membutuhkan pertolongannya. Donatur tetapnya dia sendiri. Dengan cara itu, dia ingin melatih dirinya untuk cinta berbagi. Baitul Maal inilah yang membantu mendanai masyarakat yang ingin mengembangkan usahanya, atau membantu yang ingin mengembangkan usaha kecilnya. Setiap bulan, Baitul Maal ini pun membagi-bagian beras kepada jemaah Tombo Ati dan kepada faqir miskin. Opick tidak ingin kesenangan hidupnya hanya dia nikmati sendiri dan keluarganya. Dia pun ingin orang lain menikmatinya. Sebab dia sadar, harta hanyala titipan. Saya yakin, itulah rahasis suksesnya.
Memberi adalah rahasia sukses Opick dalam kariernya sebagai penyanyi. Begitulah yang  saya baca dari majalah alKisah edisi 21 Agustus 2011.
Artis ngetop lain yang sukses karena sedekah adalah Sule. Uang hasil manggungnya dia gunakan untuk membahagiakan keluarga dan kerabatnya. Dia bahagiakan mereka dengan menempatkan mereka di rumah mewah yang selama ini belum mereka rasakan. Dan karena itu, sampai sekarang, dia terus kreatif sebagai komedian. Dalam sebulan, penghasilan dia mencapai satu milyar lebih.
Ada lagi presenter kelas dunia, sampai sekarang dia masih memberi manfaat, namanya Oprah Winfrey. Kalau Anda rajin baca buku, pasti tahu kepada wanita ini. Kulit hitam, keriting, gemuk, tidak cantik, tapi sukses! Rahasia suksesnya ternyata juga sama: senang memberi. Menurut situs yang beralamat di  http://www.jpnn.com, Oprah Winfrey tercatat sebagai selebriti paling dermawan di jagad hiburan Amerika. Lewat Oprah Winfrey Foundation, selama 2010 setidaknya sudah menyebar sumbangan mencapai USD 41 juta, atau sekitar Rp 369 miliar dengan asumsi kurs per dolar Rp 9.000.
Di Kalibata, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pernah terkenal seorang ulama kharismatik bernama Habib Salim bin Thaha Al-Haddad. Masyarakat sangat menyegani dan menyayanginya hingga akhir hayat beliau dan selalu mengenangnya sebagai ulama yang tawadlu. Dia sukses sebagai seorang ulama dan tidak pernah menjadi tercela, padahal seringkali ada ustadz yang terkenal pada awalnya namun kemudian menjadi tercela karena terdesak kebutuhan ekonomi. Namun Habib Salim tetap sejahtera dan bisa menjaga diri hingga akhir hayatnya. Dia sukses sebagai ulama.
Dan sekali lagi, rahasia suksesnya adalah: Senang bersedekah. Dia mempunyai kepekaan sosial yang sangat tinggi. Uang hasil usaha dari pabrik batanya senang dia sedekahkan dan bagi-bagikan kepada orang-orang miskin. Menurut beliau, menggunakan uang untuk memberi kepada orang-orang miskin lebih baik daripada menggunakan uang itu untuk bolak-balik ke mekah. “Seandainya dia mau menghabiskan hartanya untuk bersedekah dan membantu orang-orang yang sedang membutuhkan bantuan, hal itu akan lebih bermanfaat dan lebih besar nilainya di sisi ALLOH.”

No comments:

Post a Comment