Tidak ada yang kebetulan di
dunia ini. Segala keajaiban yang terjadi setelah memberi itu bukan kebetulan.
Kalau Anda mengatakan kebetulan, pertanyakan kembali keimanan Anda. Semua orang
beriman yakin, segalanya terjadi atas kehendak Alloh, bukan kebetulan. Bahkan hingga
bergesernya sebutir debu di padang pasir nan luas sekali pun...terjadi atas
kehendak Alloh.
Maafkan saya Pembaca. Mungkin
kata-kata saya ini terlalu kasar: hanya orang-orang yang tidak ber-Tuhan yang
mengatakan keberuntungan mereka itu sebuah kebetulan. Kata mereka, apapun yang
terjadi kepada manusia hanyalah kebetulan. Kebetulan saja nasibnya bagus.
Tidak! keberuntungan mereka itu
bukan kebetulan. Keberuntungan itu mereka dapatkan, pasti setelah mereka
mengerjakan sebab yang ALLOH perintahkan, yaitu memberi. Orang yang mengatakan bahwa
kejadian itu sebuah kebetulan, sesugguhnya dia mengingkari Alloh, Yang Berjanji
akan memberi kebaikan kepada siapa pun yang berbuat baik.
Saya sendiri terus mengadakan
percobaan, dan terus begitulah hasilnya. Berulangkali saya gunakan kunci ini, berusaha
memberikan sebagian rezeki, dan selalu begitulah hasilnya, Alloh memberikan
rizki yang banyak dengan cepat dan mudah. Waktu bujangan dulu, saya rasakan
lelahnya kerja, betapa tertekannya berada di bawah perintah orang, kemudian
saya keluar kerja dan hidup dengan banyak memberi. Hasilnya masya Alloh luar
biasa, saya bisa nikmati leluasanya hidup, saya dapatkan kemudahan menikah,
mudah membangun rumah, dan hidup di tengah lingkungan orang-orang yang baik dan
ramah.
Ah, Anda pasti bosan dengan
cerita tentang saya. “Apa memangnya kelebihanmu pake membangga-banggakan diri
segala?”
Jangan bertanya begitu, saya
malu. Pengalaman itu sata tulis sekedar membantu saya mencurahkan ungkapan
perasaan: sesungguhnya Alloh begitu Pengasih penyayang. Lihatlah, dengan
kemurahan-Nya, Dia beritahu kita cara mencari rezeki secara cepat dan mudah
“Sesungguhnya
Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang
kafir.” (al-Insan: 3)
Sayang, karena
kurang yakin, jalan mudah ini lebih banyak kita abaikan. Kita lebih suka dengan
usaha yang menyusahkan dan melelahkan, untuk menggapai kehidupan yang
menyusahkan dan melelahkan. Malang benar kita!
No comments:
Post a Comment