Salah satu ironi dari sifat
dunia adalah: dunia lari dari orang yang mengejarnya, dan mengejar orang yang
lari darinya. Dunia menghinakan orang yang memuliakannya, dan memuliakan orang
yang menghinakannya. Harga diri manusia tetap dalam ketinggian sepanjang dia
menempatkan dunia di bawah kakinya, ketika dunia dia tempatkan di atas kepalanya,
maka rendahlah harga dirinya.
Itu terjadi dikarenakan,
dunialah yang tercipta untuk manusia, bukan manusia yang tercipta untuk dunia.
Dunialah yang harus menghamba kepada manusia, bukan manusia yang harus
menghamba kepada dunia. Manusia hanya diwajibkan menghamba kepada ALLOH.
Kebenaran ini telah ALLOH firmankan dalam Al-Qur'an.
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi
untukmu dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu.” (Al-Baqoroh: 29).
Perhatikanlah kata bercetak
tebal! Segala sesuatu di bumi ini tercipta untuk
Kamu wahai manusia, bukan Kamu yang tercipta untuk segala sesuatu di bumi
ini. ALLOH telah menundukkan segala sesuatu di bumi ini untuk manusia, supaya
manusia memanfaatkannya untuk kebutuhan dirinya, keluarganya, kerabatnya,
tetangganya, masyarakat lingkungannya, anak-anak yatim dan orang-orang miskin.
Ketika manusia sanggup menjalankan ini, maka artinya dia sanggup menempatkan
dunia sesuai tempatnya, dan jika dia sanggup menempatkan dunia sesuai
tempatnya, maka bahagialah hidupnya.
Tapi sebaliknya, ketika manusia
malah mencintai dunia ini sepenuh hati, menghamba kepadanya, mengejar dan
berusaha sekuat tenaga mendapatkannya, lalu menyimpannya dan enggan menginfakkannya,
maka berarti dia menempatkan dunia tidak sesuai dengan tempatnya. Dia telah
mengagung-agungkan dunia dengan menempatkan dunia di atas dirinya, dan karena
itu, maka dunia akan menginjak kepadanya, menyusahkan hidupnya, mengacaukan
pikirannya, dan menggelisahkan hatinya.
Dunia datang ke
tangan kita bukan untuk disayang-sayang, melainkan untuk dimanfaatkan, untuk
diinfakkan, UNTUK DIBERIKAN. Inilah alasan berikutnya mengapa penting bagi kita
untuk memberi.
No comments:
Post a Comment