Asuransi
diikuti banyak orang untuk mengantisipasi kecelakaan tak terduga di hari esok.
Jaminan rasa aman masa depan mereka serahkan ke sana. Rumah, kendaraan, bahkan
jiwa mereka sendiri mereka serahkan kepada lembaga
asuransi. Setiap bulan, sebagian gajinya mereka potong dan serahkan kepada
lembaga itu, untuk suatu hari, jika terjadi apa-apa pada rumah, atau kendaraan
atau dirinya, dia bisa mendapatkan pertolongan dari pihak asuransi.
Kukira ini
tidaklah keliru, bersiap menghadapi kemungkinan buruk di masa depan memang
harus. Manusia harus melakukan usaha di samping dia sendiri harus bertawakkan
kepada Tuhannya. Akan tetapi, ada usaha tawakkal lain yang mungkin ini di luar
nalar,yaitu dengan menyinfakkan harta di jalan Alloh.Denganmenginfakkan
kekayaan kita di jalan Alloh, kita menitipkan nasib masa depan kita kepada
Alloh.
Orang yang
berinfak, menyerahkan kekhawatiran masa depannya kepada Alloh.
Mereka adalah orang-orang yang mengamalkan ilmu tawakal secara lebih nyata.
Mereka tidak tahu nasib mereka hari esok akan bagaimana, mereka juga tidak tahu
tentang bagaimana nanti nasib rumahnya, namun mereka tahu, jika mereka berserah
diri kepada Alloh, maka Alloh adalah sebaik-baik tempat bertawakkal.
Mereka
mengasuransikan dirinya kepada Alloh.
No comments:
Post a Comment