Kini saatnya kita
memurnikan niat. Segala pemberian dan pengorbanan tidak akan bernilai sedikit
pun di sisi ALLOH, melainkan jika dikerjakan dengan ikhlash, hanya mengharap
rido-Nya. ALLOH tidak memerintahkan kita melainkan supaya kita beribadah
kepada-Nya dengan memurnikan niat.
Jangan sampai
pemberian kita sia-sia, jangan sampai kita sedekah hanya karena mengharapkan
sesuatu yang akan sirna. Balasan uang, kekayaan, pujian manusia, tidak usah
menjadi tujuan, bahkan tidak boleh sama sekali. murnikan saja niat hanya karena
ingin mendapatkan cinta-Nya, ridho-Nya, dan lakukanlah semuanya sebagai
persembahan kepada-Nya.
JANGAN MENGEJAR
DUNIA
Banyak memberi memang mengundang harta berlimpah, namun jangan kekayaan itu yang Anda jadikan
tujuan. Jangan mengejar dunia dan jangan menginginkan dunia.
Keinginan kepada dunia adalah keinginan rendah. Karena dengan begitu berarti, kita menginginkan sesuatu yang tidak
abadi, yang tidak memberi pengaruh apa pun, dan menginginkan sesuatu yang semu. Menginginkan dunia, berarti menginginkan
sesuatu yang terbatas.
Kekayaan itu menyenangkan, namun tidak selalu kekayaan itu memberikan
manfaat. Saya pernah punya murid yang sangat sopan. Suatu ketika, bersama dia,
saya makan
bersama di rumah orang
lain. Setelah nasi di piiring saya habis, ada niat untuk menambah lagi. Ada
rasa malu menghalangi. Namun akhirnya, karena belum kenyang, saya nekad,
menebalkan muka, dan kembali mengambil nasi. Tetapi juga saya berdiri, murid saya mendekat
dan merebut piring di
tangan saya “Sini Pak, biar saya simpan ke dapur.”
Saya hanya bisa bengong, melihat piring saya melayang pergi. Murid saya itu sangat sopan, sangat
hormat, sangat ingin berbuat baik kepada saya, namun karena, yang menentukan manfaat dan madarat
hanya Alloh, maka murid saya itu, malah memberikan madarat. Madarat di mata saya.
Sama dengan perkara dunia lainnya, sesuatu yang kita pandang manfaat bisa
saja menjadi madarat. Dunia bukanlah segala-galanya, tapi Allohlah
segala-galanya. Alloh menggerakkan tangan
orang lain memberi kepada kita, sebagaimana tangan kita pun Dia gerakkan untuk memberi kepada orang
lain. Alloh Yang menjadikan seseorang kaya, juga menjadikan seseorang miskin.
Menjadikan seseorang mulia, juga menjadikan seseorang hina. Hanya Alloh lah segala-galanya, bukan yang lain.
Karena itu, pada bab yang saya anggap paling penting ini, saya ingin
mengatakan kepadamu, MEMBERILAH, namun jangan dunia itu yang dijadikan tujuan,
RIDHO Alloh SAJA YANG HARUS ANDA JADIKAN TUJUAN. Alloh telah melarang kita memberi dengan tujuan mendapatkan
balasan yang lebih banyak.
Wahai orang yang berselimut, bangun dan berilah peringatan.
Dan agungkanlah Tuhanmu, dan sucikanlah pakaianmu,
dan jauhilah perbuatan dosa,
dan janganlah Anda memberi karena mengharapkan balasan lebih banyak.
Dan bersabarlah karena Rabb-mu
(Al-Mudatsir: 1-7)
Memang sebelumnya saya menyampaikan kepadamu, jika Anda ingin kaya, Anda
harus senang memberi. Itu saya sampaikan hanya supaya Anda rasakan betapa
berlimpahnya rezeki setelah memberi. Itu saya sampaikan supaya Anda merasakan
keajaiban memberi. Supaya Anda yakin, bahwa Alloh itu benar-benar membalas,
bahwa janji-Nya adalah benar dan nyata, dan supaya Anda yakin, baahwa setiap
perintah Alloh, bisa memberi kebaikan pada manusia.
Adapun sekarang, setelah Anda yakin, setelah Anda merasakan dan
membuktikannya, saatnya saya mengajak Anda memurnikan niat, hanya untuk ibadah
karena Alloh saja, supaya apa yang Anda lakukan, benar-benar mengundang
ridho-Nya, dan Anda merasakan balasannya hingga di akhirat kelak.
Sudahlah, lupakan keuntungan-keuntungan duniawi! Buang saja ambisi meraih
kekayaan. Biarlah itu menjadi urusan ALLOH. Biarkan saja Dia memberi kepada
kita sekehendak-Nya, dan tidak usah dipusingkan. Memberilah hanya untuk ibadah.
Kekayaan dunia akan datang dengan sendirinya, bahkan mengejar Anda, jika Anda
menjalani hidup ini hanya untuk mencari keridhoann-Nya.
No comments:
Post a Comment