Salah satu bagian dari dunia adalah wanita. Tanpa bermaksud merendahkan
wanita, Al-Qur'an menyebutkan wanita sebagai satu bagian yang sangat lelaki
inginkan di samping kuda, kebun, emas dan perak. Ini sedikit menunjukkan
pertanda bahwa, di hadapan seorang laki-laki, wanita banyak kesejajarannya dengan harta benda dunia.
Berdasarkan asumsi itu, saya ingin memaparkan sebuah pelajaran unik dari
seorang playboy. Menurut si playboy, setelah dia melakukan penelitian sekian
tahun, mengejar wanita dengan cara banyak berkorban, banyak memberi, banyak menyanjung, ternyata tidak pernah ada manfaatnya.
Melayani wanita, memujinya dan menyanjung-nyanjungnya malah bisa membuat dia
berbuat seenaknya kepada laki-laki, balik memandang rendah, dan bertingkah
seenaknya.
Seringakali seorang lelaki rela menjadi jongosnya, menjadi pembantunya,
supirnya dan menjadi malaikat yang memenuhi segala keinginannya, namun kemudian
si wanita idamannya malah lari kepada lelaki lain, kemudian lelaki yang banyak
berkorban ini menjadi prustasi dan dendam kepada si wanita. Ini terjadi,
karena, kata si Playboy, mengabdi kepada si wanita dan banyak menyanjungnya
tidak akan ada manfaatnya.
Kita mengira wanita akan terpikat dengan kita dengan banyak menyanjung
dan banyak memberi kepadanya, karena kita berpikir dengan logika, sedang wanita
lebih banyak berpikir dengan emosional, dan kebanyakan logika bertentangan dengan emosi.
Kata si Playboy, hal-hal yang kita pikir bisa menarik hati wanita,
seperti memberikan segalanya, membiarkan
wanita untuk memutusan, selalu mengalah walau wanita salah, wanita mendominasi
pria, tidak pernah mentertawakan wanita, menunjukan “cinta” yang luar biasa,
sangat setia dengan wanita, memuji dan memuja wanita, memberi tanpa meminta,
menurut dan mengikuti mau wanita, selalu ingin berada disamping wanita, kadang
justeru membuat mereka menjauh. bahkan kebalikan dari itu, seorang wanita akan
tertarik justeru jika seorang laki-laki memberikan sedikit demi sedikit, pria
yang selalu memutuskan, tidak pernah mengalah dan sedikit egois, wanita
mengikuti pria, sering mentertawakan wanita, tidak peduli soal menunjukan
“cinta”, membuat wanita takut kehilangan, memuji lalu sedikit mengejek,
memberikan dan menuntut kembali, menantang dan menyuruh, selalu sibuk untuk
bisa disamping wanita—pendeknya semua hal yang menurut logika kita bisa menarik
wanita, ternyata kata si Playboy, justeru inilah yang bisa membuat para wanita
tertarik.
Saya akan mengira ini hanyalah sebuah celotehan playboy yang jauh dari
kebenaran seandainya aku tidak pernah membaca sebuah kalimat bijak dari kitab
Imam Ghazali. Dalam kitabnya Ihya Ulumuddin, ketika membahas nikah, Imam
Ghazali mengutip sebuah perkataan ahli hikmah:”Dua orang yang jika kita
merendah di hadapannya , justeru dia makan merendahkan kita, pertama orang
awam, dan kedua, wanita.” Pertama kali membaca kata hikmah ini, saya tidak terlalu percaya, namun setelah
membaca temuan playboy di atas, saya jadi sedikit menghargai pendapat itu.
Kesimpulannya, jika merendahkan diri kepada wanita takkan membuat mereka
tertarik, dan sebaliknya, justeru sukap meninggikan dirilah yang banyak memberi
manfaat—maka sepertinya, demikian halnya dalam memperlakukan harta benda dunia,
karena, sebagaimana telah saya sebutkan di atas, status harta benda dunia bisa
disejajarkan dengan wanita. Ialah bahwa merendahkan diri di hadapan dunia malah
membuat dunia itu menjauh, namun sebaliknya meninggikan diri di hadapan dunia,
malah menjadkan dunia itu mendekat.
Dalam kehidupan pun, kita bayak melihat, orang yang merendahkan diri di
hadapan dunia, menjadi pelayannya dan menghamba kepadanya, kehidupannya tetap
biasa-biasa saja bahkan dari waktu ke waktu, keadaannya tetap susah, namun
sebaliknya, orang yang bersikap tidak peduli kepada dunia, memandang dunia rendah,
berusaha meraihnya tanpa terlalu menginginkannya, justeru orang seperti inilah
yang dunianya melimpah.
No comments:
Post a Comment