Thursday 7 March 2013

UANG MEREKA MENGALIR UNTUK KEMEGAHAN



Jika hidupmu terasa susah, mungkin inilah yang Anda lakukan: Uangmu itu Anda gunakan untuk bermegah-megahan. Anda gunakan untuk membeli barang-barang yang bisa membuat Anda bangga. Anda membeli baju mahal, supaya orang lain memandangmu dengan mata kagum. Atau Anda belikan hape mahal, supaya tidak malu dibawa-bawa. Atau Anda pakai untuk uang muka kreditan motor, supaya Anda punya motor bagus tidak tidak ketinggalan jaman.
Lalu apa yang Anda rasakan setelah itu? Anda kembali tidak punya uang. Anda miskin lagi. Anda bingung lagi. Dan dalam kedaan miskin itu, Anda harus kerepotan membeli pulsa hape, harus kerepotan membayar kreditan motor.
Setelah menikah, keuangan saya lebih dari cukup. Maklum, banyak orang memberi uang lewat kado. Semua itu saya nikmati setelah bersedekah kepada anak-anak yatim. Seharusnya, setelah itu saya lebih giat lagi memberi kepada anak-anak yatim dan orang-orang miskin. Tapi kecanduan terhadap buku membuat saya bertindak bodoh. Saya ingin megah dengan banyak buku dan banyak ilmu. Indah rasanya jika saya tahu banyak hal. Bolak-balik ke kota membeli buku menjadi kebiasan rutin. Pulang-pergi ke perpustakaan pun serasa kewajiban. Padahal buku jaman sekarang harganya semakin mahal, dan ongkos pulang-pergi ke kota tidak cukup sepuluh ribu. Akhirnya keuangan di rumah semakin tipis, padahal gaji hasil dari karja saya mengajar tidak jelas per-bulannya. Saya kekurangan lagi, saya miskin lagi. Sebuah kebijakan keuangan yang salah. Kasihan istri saya.
Sebenarnya, pentingkanlah dulu perintah Alloh. Kesampingkan dulu kemegahan. Tahanlah keinginan. Tundalah kepuasan. Dahulukan sedekah. Masalah kemegahan yang Anda inginkan, nanti Alloh akan memberi kepadamu dengan karunia-Nya.
Jika Anda mendapatkan rezeki, dan yang Anda dahulukan kemegahan, Anda terancam kembali  susah.
Warren Buffet, konglomerat pemilik perusahaan jet terbesar dunia, berpesan kepada generasi muda: “Jangan buang-buang uang untuk hal yang tidak berguna!”

No comments:

Post a Comment