Thursday 7 March 2013

MEMBUATMU JADI MANUSIA LUAR BIASA



Hidup dengan cara biasa, hanya akan menjadikanmu manusia biasa-biasa. Kalau cara yang Anda lakukan luar biasa, maka Anda akan menjadi manusia luar biasa.
Bisnis memberi membuatmu menjadi orang luar biasa. Karena bisnis ini jarang dilakukan kebanyakan orang. Ketika kebanyakan orang hanya ingin menerima, keinginan Anda hanya memberi. Inilah yang membuat Anda beda. Ketika kebanyakan orang punya uang ingin membeli kemewahan, Anda beda, Anda hanya ingin membelanjakannya di jalan Alloh. Ketika kebanyakan orang punya uang ingatannya hanya ingin mengumpulkan, Anda beda, nafsu Anda hanya ingin memberikannya kepada orang yang membutuhkan.
Bisnis memberi menjadikanmu manusia luar biasa.
Baiklah, mungkin saja Anda mengumpulkan uang, namun berbeda dari orang lain. Kebanyakan orang mengumpulkan uang karena ingin membeli barang mewah yang sangat diinginkannya, tapi Anda tidak, Anda mengumpulkan uang, karena Anda ingin memberi kepada anak yatim dalam jumlah besar. Itulah cara hidup orang-orang yang berjiwa memberi. Sebuah cara hidup yang luar biasa, dan cara hidupnya itu akan menjadikan dia manusia yang luar biasa.
Anda menjalani hidup luar biasa karena Anda mempunya pikiran luar biasa. Karena Anda berpikir, semakin banyak uang disedekahkan, semakin banyak pula uang yang didapatkan. Sebab Anda mengerti, rezeki ini mengalir diantara manusia laksana saluran air, hanya saluran yang lancar yang akan mendapatkan pemasukan yang lancar. Sebab Anda tahu, ketika seseorang membiasakan diri memberi, maka dia menjadikan dirinnya sebagai saluran yang lancar, dan karenanya rezeki yang mengalir kepadanya pun, akan menggelontor lancar.
Anda luar biasa sebab Anda percaya, semakin lancar Anda memberi, semakin lancar Anda dialiri rezeki. Saya pernah melakukan percobaan dengan kehidupan saya. Setiap kali akan berangkat ke kampus, ibu selalu bertanya makanan apa saja yang akan saya bawa, dan saya hanya membutuhkan beras. Namun kali ini, karena masih dalam suasana lebaran, masih banyak keripik dan kue-kue, saya katakan pada emak ingin membawa keripik dan kue-kue. Emak pun sibuk mengantongi keripik singkong itu hingga menjadi sekantong plastik penuh, tambah lagi makroni, sistik dan seroja.
Tas gendong saya menjadi kembung karena makanan-makanan itu. Makanan itu saya bawa, karena kalau terus disimpan di rumah, khawatir jamuran. Dari pada terbuang lebih baik disedekahkan. Lalu di perjalanan, saya berikan makanan itu kepada penjaga Jembatan Cirahong.
Dan masya Alloh, tanpa saya duga, tidak lama setelah tiba di kampus, seorang nenek-nenek dekat kampus, memberi saya sekeresek kue-kue dan keripik. Saya bawa keresek itu ke kantor sambil menafakuri, mungkinkah ini balasan sedekah saya yang tadi. Saya nikmati beberapa biji, namun setelah itu, teringat lagi ingin memberikannya kepada orang lain.
Ya, ini hari masuk kuliah karyawan. Para mahasiswa tua itu biasa mangkal di warung mengusir lapar. Saya teringat, betapa besarnya pahala memberi kepada orang yang lapar. Segera saja kue dan keripik itu saya bawa ke warung, memberikannya kepada seorang mahasiswa, dan dia menerimanya dengan gembira. Saya pun kembali ke kantor dengan gembira. Gembira berhasil memberikan sesuatu.
Dan ternyata balasan dari Alloh tunai, sorenya, datang ke kantor seorang mahasiswa reguler, Pa Cece, teman saya, dan dia membawa lontong yang sangat banyak dan sekantong besar keripik sistik.
Memberi dengan lancar dan mudah menjadikan rizki saya pun mengalir lancar dan mudah. Jangan menunda sedekah, bergeraklah dengan lancar dan mudah, bersegeralah. Alloh menyuruhmu bersegera.
Perhatikan bagaimana kehidupan orang-orang kaya yang bahagia, mereka adalah orang-orang yang berada dalam posisi aliran keuangan yang deras. Uang tidak mereka simpan, melainkan mereka sebarkan untuk sesuatu yang lebih maslahat, untuk kebaikan hidup, untuk menolong orang lain, untuk membantu sesama. 

No comments:

Post a Comment