Hidup
dengan cara biasa, hanya akan menjadikanmu manusia biasa-biasa. Kalau cara yang
Anda lakukan luar biasa, maka Anda akan menjadi manusia luar biasa.
Bisnis
memberi membuatmu menjadi orang luar biasa. Karena bisnis ini jarang dilakukan
kebanyakan orang. Ketika kebanyakan orang hanya ingin menerima, keinginan Anda
hanya memberi. Inilah yang membuat Anda beda. Ketika kebanyakan orang punya
uang ingin membeli kemewahan, Anda beda, Anda hanya ingin membelanjakannya di
jalan Alloh. Ketika kebanyakan orang punya uang ingatannya hanya ingin
mengumpulkan, Anda beda, nafsu Anda hanya ingin memberikannya kepada orang yang
membutuhkan.
Bisnis
memberi menjadikanmu manusia luar biasa.
Baiklah,
mungkin saja Anda mengumpulkan uang, namun berbeda dari orang lain. Kebanyakan
orang mengumpulkan uang karena ingin membeli barang mewah yang sangat
diinginkannya, tapi Anda tidak, Anda mengumpulkan uang, karena Anda ingin
memberi kepada anak yatim dalam jumlah besar. Itulah cara hidup orang-orang
yang berjiwa memberi. Sebuah cara hidup yang luar biasa, dan cara hidupnya itu
akan menjadikan dia manusia yang luar biasa.
Anda
menjalani hidup luar biasa karena Anda mempunya pikiran luar biasa. Karena Anda
berpikir, semakin banyak uang disedekahkan, semakin banyak pula uang yang didapatkan.
Sebab Anda mengerti, rezeki ini mengalir diantara manusia laksana saluran air,
hanya saluran yang lancar yang akan mendapatkan pemasukan yang lancar. Sebab
Anda tahu, ketika seseorang membiasakan diri memberi, maka dia menjadikan dirinnya
sebagai saluran yang lancar, dan karenanya rezeki yang mengalir kepadanya pun, akan
menggelontor lancar.
Anda
luar biasa sebab Anda percaya, semakin lancar Anda memberi, semakin lancar Anda
dialiri rezeki. Saya pernah melakukan percobaan dengan kehidupan saya. Setiap kali akan berangkat ke kampus, ibu selalu bertanya makanan apa
saja yang akan saya bawa, dan saya hanya membutuhkan beras. Namun kali ini,
karena masih dalam suasana lebaran, masih banyak keripik dan kue-kue, saya
katakan pada emak ingin membawa keripik dan kue-kue. Emak pun sibuk mengantongi
keripik singkong itu hingga menjadi sekantong plastik penuh, tambah lagi
makroni, sistik dan seroja.
Tas gendong saya
menjadi kembung karena makanan-makanan itu. Makanan itu saya bawa, karena kalau
terus disimpan di rumah, khawatir jamuran. Dari pada terbuang lebih baik
disedekahkan. Lalu di perjalanan, saya berikan makanan itu kepada penjaga
Jembatan Cirahong.
Dan masya Alloh,
tanpa saya duga, tidak lama setelah tiba di kampus, seorang nenek-nenek dekat
kampus, memberi saya sekeresek kue-kue dan keripik. Saya bawa keresek itu ke
kantor sambil menafakuri, mungkinkah ini balasan sedekah saya yang tadi. Saya
nikmati beberapa biji, namun setelah itu, teringat lagi ingin memberikannya
kepada orang lain.
Ya, ini hari masuk
kuliah karyawan. Para mahasiswa tua itu biasa mangkal di warung mengusir lapar.
Saya teringat, betapa besarnya pahala memberi kepada orang yang lapar. Segera
saja kue dan keripik itu saya bawa ke warung, memberikannya kepada seorang
mahasiswa, dan dia menerimanya dengan gembira. Saya pun kembali ke kantor
dengan gembira. Gembira berhasil memberikan sesuatu.
Dan ternyata
balasan dari Alloh tunai, sorenya, datang ke kantor seorang mahasiswa reguler,
Pa Cece, teman saya, dan dia membawa lontong yang sangat banyak dan sekantong
besar keripik sistik.
Memberi dengan
lancar dan mudah menjadikan rizki saya pun mengalir lancar dan mudah. Jangan
menunda sedekah, bergeraklah dengan lancar dan mudah, bersegeralah. Alloh
menyuruhmu bersegera.
Perhatikan
bagaimana kehidupan orang-orang kaya yang bahagia, mereka adalah orang-orang
yang berada dalam posisi aliran keuangan yang deras. Uang tidak mereka simpan,
melainkan mereka sebarkan untuk sesuatu yang lebih maslahat, untuk kebaikan
hidup, untuk menolong orang lain, untuk membantu sesama.
No comments:
Post a Comment