Memberilah, dan berpikirlah
terus hanya untuk memberi. Ketika bertemu dengan seseorang, pikirkanlah, apa
kira-kiranya yang dapat saya berikan kepada dia. Senyuman, bantuan, kata-kata
yang baik, atau bahkan uang, tanyakanlah pada diri. Dan kalau tidak tahu,
tanyakanlah kepada orang itu, apa yang bisa saya bantu?
Makanya baik sekali,ketika
seseorang belajar bahasa Inggris, percakapan pertama yang dia hafalkan adalah,
“What can I do for you?” atau “Do you need some help?”, apa yang bisa saya
lakukan untukmu, apakah Anda membutuhkan bantuan?
Memberi dan memberilah, dan
teruslah berpikir untuk memberi, sebab itulah yang Alloh perintahkan, kita
diperintahkan untuk memberi, sedangkan masalah mendapatkan, tidak usah banyak
dipikirkan. Tentang masalah mendapat, sudah ada yang akan memberi kepada kita:
Alloh.
Tak usah dipikirkan dari mana
kita akan mendapat, tapi pikirkanlah, ke mana kita akan memberi.
Alloh sudah menjamin rizki
makhluq-Nya, bahkan semut, bahkan kuman yang jumlahnya milyaran sekalipun,
rezki mereka Alloh cukupi. Jadi tak usah dirisaukan dari mana kita akan
mendapat, tapi pikirkanlah, siapa yang akan kita beri. Cara hidup begini lebih
mudah, lebih menyenangkan, dan lebih dekat kepada keridhaan Alloh, sebab hidup
dengan cara ini, berarti hidup dengan penuh sedekah, dan siapapun sudah tahu,
apa jaminan Alloh buat orang yang bersedekah, akan dilipatgandakan rezkinya.
Pernah seseorang, dalam
kehidupannya yang serba kurang, dia berpikir, apa yang bisa dia berikan kepada
orang lain. Dia mencari-cari ada apa barang berharga di rumahnya, dan kemudian,
dia ingat dengan buku-bukunya. Bagi dia, buku-bukunya itu sangat berharga
sekali, maka dia masukkan bukunya itu ke dalam kardus, dan dia berikan kepada
seorang gurunya. Gurunya itu punya murid-murid yang senantiasa berkunjung ke
rumahnya dan meminjam bukunya, dan orang ini ingin bukunya itu manfaat dibaca
murid-murid si guru. Setelah itu, dia dan istrinya sempat menyesal, melihat,
rumahnya, kini tak lagi dihiasi buku-buku, namun rasa sesalnya dia timbun, dan
kembali mengikhlashkan buku yang telah dia berikan, dan hasinya luar biasa,
dalam kisah hidup dia berikutnya, dia berkenalan dengan seorang dosen, yang di
rumahnya banyak sekali buku, dan dia bebas meminjam dan membawa buku-buku itu
ke rumahnya, dan tidak lama setelah itu, si dosen mendapatkan kiriman buku yang
sangat banyak lagi dari Jakarta, yang akibatnya orang itu semakin leluasa dan
semakin banyak buku yang bisa dipinjam dan dibacanya.
No comments:
Post a Comment