Wednesday 13 March 2013

BERIKANLAH PELAYANAN



Betuk pemberian tidak hanya berupa uang, namun juga pelayanan.
Seorang pemain tenis, namanya Peter Burwash, berkunjung ke Hawai, sebuah pulau indah di Amerika Serikat. Dengan menyewa sebuah mobil, dia jalan-jalan keliling pulau itu. Bahan bakar mobilnya tinggal sedikit, maka dia singgah di sebuah pom bensin bernama MSS. Baru mobilnya masuk pom bensin, dua orang petugas berlari-lari menyambutnya. Sebuah pemandangan aneh yang dia lihat hanya dalam film. Begitu berhadapan, mereka langsung menanyakan nama, mengecek oli, membersihkan kaca, dan mengisi bahan bakar. Pelayanan yang sangat mengesankan. Sejak saat itu, setiap kali dia ke hawai, di pom itulah dia selalu mengisi bahan bakar. Dia benar-benar menjadi pelanggan. Penasaran dia menghitung kwitansi pembelian bensin selama dia berada di sana, dan kaget, ternyata untuk membeli bahan bakar ke pom bensin itu, dia telah menghabiskan uang sebanyak $ 19.217.000 atau sekitar Rp. 102.170.000.000.
102 milyar !!!
Sudah menjadi ketetapan Alloh, orang yang memberikan pelayanan, maka dia akan mendapatkan keuntungan. “Jika Anda mempunyai bisnis yang melayani ribuan orang maka sudah dipastikan, Anda akan menjadi jutawan. Dan jika anda mempunyai bisnis yang melayani jutaan orang, maka Anda akan menjadi milyarder.” Kata Robert T. Kiyosaki.
“Perseroan-perseroan yang baik mencari orang-orang yang memiliki suatu sikap ingin membantu orang-orang dengan tulus.” Tulis Peter Burwash dalam bukunya Kunci Menjadi Pemimpin Besar. Inilah alasan lain mengapa orang yang berjiwa memberi  berpeluang besar menjadi kaya. Orang yang ambisinya membantu orang lain, menolong, dan memberkan pelayanan kepada mereka, labih banyak dibutuhkan perusahaan-perusahaan dari pada orang-orang yang orientasinya hanya ingin mendapatkan, hanya ingin dilayani, dan hanya ingin mendapatkan gaji.
Dengan sangat unik Mario Teguh membalikkan sebuah logika. Kata dia, selama ini, orang bekerja demi mengejar uang, maka konsekwensinya dia harus melayani. Nah, kemudian, apa yang terjadi jika logikanya dibalik. Apa yang terjadi jika yang menjadi target seseorang itu pelayanan? Apa yang terjadi jika seseorang itu keinginannya melayani? MAKA, KONSEKWENSINYA, DIA AKAN DIKEJAR OLEH UANG.

No comments:

Post a Comment