Kita adalah
manusia-manusia akhirat. Hidup melata di muka bumi ini bukan untuk mencari
harta kekayaan dunia, melainkan untuk mencari kebahagiaan di akhirat. Dan yang
akan menjadikan kita bahagia di akhirat hanyalah ridho Alloh. Maka ridho Alloh
saja yang utama. Para ahli sufi mengatakan, dimasukkan ke neraka sekalipun,
jika sambil mendapatkan ridho Alloh, maka api neraka tidak akan menjadi
masalah.
Dunia Alloh berikan
kepada kita bukan untuk dicintai, dipeluk disayang-sayang, namun untuk dibelanjakan
di jalan Alloh—digunakan semaksimal mungkin untuk ibadah, untuk mencari
keridhaan Alloh. Orang-orang yang mencintai dunia dan menjadikan dunia tujuan
pencariannya adalah orang-orang yang tertipu. Kebodohan telah membutakan mata
lahir dan mata hatinya. Dia tidak mau mempelajari kehidupan, seringkali orang
begitu menyeyangi hartanya dan kehidupannya sangat melarat, namun seringkali
orang tidak sayang dengan hartanya, banyak memberi dan bersedekah, namun
kekayaan seakan terus membanjir kepadanya, seperti tidak pernah ada habisnya.
Dia tidak mengerti, bahwa semua kekayaan dunia di langit dan di bumi milik
Alloh, dan Sang Pemilik memerintahkan manusia harus menginfakkanya.
Tujuan dia hanyalah
dunia. Padahal akhiratlah tempat pulang dia sesungguhnya.
Dia tertipu oleh dunia.
“Barangsiapa
yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada
mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia
itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat,
kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di
dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (Hud: 15-16)
“Hai
orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu:
"Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" Anda merasa berat
dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah Anda puas dengan kehidupan di dunia
sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini
(dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.” (Attubah: 38)
“Barangsiapa
yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah
ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.”(Annisa: 134)
“Allah
meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka
bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding
dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).” (Arra’du 26)
“Barang
siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu
baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan
kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu
bahagianpun di akhirat.” (Asy-Syuuro: 20)
“Dan
tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan
sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka
tidakkah Anda memahaminya?” (Al-An’am: 32)
“Ketahuilah,
bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang
melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara Anda serta berbangga-banggaan
tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya
mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan Anda lihat
warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang
keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak
lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al-Hadiid: 20)
“Dan
berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan
yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di
muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh
angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Al-Kahfi: 45)
“Sesungguhnya
kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika Anda beriman dan
bertakwa, Allah akan memberikan pahala keppadamu dan Dia tidak akan meminta
harta-hartamu.” (Muhammad: 36)
“Sesungguhnya
Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di
dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat
tinggal mereka.” (Muhammad: 12)
“Biarkanlah
mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh
angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan
mereka).” (Al-Hijr: 3)
“...dan
semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupan
akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”
(Az-Zukhruf: 35)
“Maka
sesuatu yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang
ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman,
dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakkal.” (Asy-Syuroo: 36)
“(yaitu)
orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat,
dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan
Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.” (Ibrahim: 3)
“Hai
kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan
sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (Al-Mukmin: 39)
“Hai
manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah
kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang
pandai menipu, memperdayakan Anda tentang Allah.” (Faathir: 5)
“Hai
Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika Anda sekalian mengingini
kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah
dan aku ceraikan Anda dengan cara yang baik.” (Al-Ahzab: 28)
“Hai
manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari
itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat
(pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar,
maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan
(pula) penipu (syaitan) memperdayakan Anda dalam (mentaati) Allah.” (Luqman:
33)
“Mereka
hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang
(kehidupan) akhirat adalah lalai.” (Arruum: 7)
“Dan
tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan
sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka
mengetahui.” (Al-Ankabuut: 64)
“Maka
keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang
menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa
yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai
keberuntungan yang besar".Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu:
"Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi
orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu,
kecuali oleh orang- orang yang sabar".” (Al-Qoshosh: 79-80)
“Dan
bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya
ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri
dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda),
maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki,
sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia
cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka
perumpamaannya seperti anjing jika Anda menghalaunya diulurkannya lidahnya dan
jika Anda membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah
perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah
(kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (Al-A’rof: 175-176)
No comments:
Post a Comment