Pemurung
adalah orang yang senangnya mengasihani diri sendiri. Jika hidupmu ingin
bahagia,kasihanilah orang lain.
Lebih
baik pikirkanlah nasib orang lain, pikirkanlah, bagaimana cara menolong mereka.
Tentang diri kita sendiri, biarlah Alloh yang akan menolong. Sekali waktu, saya
hanya memikirkan diri sendiri,memikirkan bagaimanakah caranya supaya wajah
lebih cerah, kelihatan lebih muda, lalu saya membeli berbagai krim pembersih
yang mahal-mahal. Aku pun membeli pakaian,yang kukira akan membuat penampilanku
lebih menarik.
Nyatanya,
aku tetaplah aku, seperti kebanyakan manusia, aku terus berangkat tua. Dan aku
semakin disadarkan kepada hal itu. Bahwa aku tidak muda lagi, bahwa usiaku
semakin lanjut, bahwa kulitku semakin keriput. Terbukti, gadis-gadis yang baru
menemuiku di toko-toko atau di pom bensin, mereka tidak menyebut aku Aa lagi,
kini mereka menyebutku Bapak. Itu pertanda jelas, jika penampilanku tidak muda
lagi. Mungkin di mata mereka, aku yang berusia 27 tahun ini, telah berusia 35 tahun.
Sudah seperti bapak-bapak. Tidak pantas lagi dipanggil Aa. Jadi sudah tidak
sepantasnya lagi aku eksen-eksenan menarik hati mereka, dan aku harus
yakin,takan ada dari mereka yang tertarik. Saya semakin tua, dan sangat tidak
pantas jika yang saya pikirkan terus penampilan, kegayaan, dan
kenecisan.Memikirkan hal itu saya menjadi sedih. Seringkali termenung di depan
cermin, melihat diri telah melewatkan usia sekian tahun dalam ketidak
bergunaan. Apa yang sudah saya lakukan, dan apa prestasi yang sudah saya raih.
Rasanya tidak ada sama sekali. Rupa wajah sederhana yang semakin tua ditambah
sejarah usia diri yang tidak berguna dan tidak punya kehebatan apa-apa membuat
pikiran saya terpuruk dalam duka.
Demikianlah
kesedihan menyergap ketika hati lebih mengasihani diri sendiri. Lain halnya
ketika saya lebih mencoba mengasihani orang lain. Uang tidak lagi saya gunakan
untuk mengasihani diri sendiri, uang lebih suka saya gunakan untuk memikirkan
kepentingan orang lain. Dan segera, setelah saya menanamkan keinginan hanya
ingin memberi dan mengasihani orang lain, terasa kehidupan dunia demikian
luasnya.
No comments:
Post a Comment