Bisnis memberi
adalah cara terbaik mengamankan harta.
Menyimpan uang
kertas di celengan, bisa terserang ngengat. Menyimpan uang logam, mungkin saja
awet, tapi suatu saat, nilainya bisa berkurang, atau mungkin saja nilainya
tetap, tapi celengan itu dicuri orang. Banyak sekali ancaman ketika kita
menyimpan uang.
Cara lain orang
mengamankan harta, adalah dengan menyimpannya di bank. Di sini keamanan uang
lebih terjamin. Bahkan selain aman, bank pun memberi bunga. Akan tetapi, tetap
saja ancaman itu ada. Jangan kira tabungan di bank itu akan terus berbunga,
jika terus disimpan lama, tidak ditambah saldonya, uang bukannya bertambah,
malah terus dikurangi, untuk biaya administrasi.
Ada lagi orang
yang mengamankan uang dengan meminjamkannya pada orang lain. “Biarlah
itung-itung menabung” katanya beralasan.“Saya belum bisa menolong dengan
memberi, biarlah saya akan menolong dengan meminjamkan”.
Baguslah kalau
niatnya nolong, tapi kalau nantinya si peminjam susah bayar, dia jangan
mengeluh. Dadanya harus lapang, dia harus rela jika uangnya tidak dibayar.
Nyatanya, banyak
orang mengeluh karena uang yang dia pinjamkan susah kembali. Dia maki-maki
orang yang pinjam itu. Mengatainya tak mikir. Bahkan jika sudah tak tahan,
kata-kata kasar pun bisa keluar. Mengatai penipu lah, mengatai bangsat lah.
Jelas, meminjamkan uang bukan cara terbaik mengamankan uang.
Terakhir, cara
orang mengamankan uang adalah dengan membelikannya kepada emas. Dari tahun ke
tahun harga emas terus meningkat. Maka membelanjakan uang kepada emas, bisa
menghasilkan laba besar di kemudian hari. Sekarang harga emas tiga ratus ribuan
satu gram, jika pada tahun-tahun mendatang naik menjadi empat ratus ribuan satu
gram, berati setidaknya orang akan mendapatkan laba seratus ribu dari satu
gram. Kalau yang dibelinya seratus gram, berarti labanya bisa mencapai sepuluh
juta. Membelanjakan uang kepada emas adalah cara terbaik menyimpan uang.
Sepertinya. Sekali lagi, sepertinya.
Tetapi Alloh Yang
Maha Mengetahui telah mengingatkan, mengamankan harta kekayaan seperti
menyimpan emas bukan cara terbaik. Kepada orang yang melakukan itu, Alloh telah
memberikan ancaman:
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani
benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka
menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan
emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah
kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, Pada hari
dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi
mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka:
"Inilah harta bendamu yang Anda simpan untuk dirimu sendiri, maka
rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang Anda simpan itu." (Attaubah:
34-35).
Saya
tidak punya cukup bukti, apa kecelakaan dunia yang akan diderita oleh orang
yang menyimpan emas dan perak. Saya hanya yakin dulu, jika yang Alloh ancamkan
begitu, pasti itu yang akan terjadi. Mudah-mudahan nanti saya menemukan
buktinya, dan akan saya tambahkan ke buku ini untuk edisi revisi.
Membelanjakan uang
kepada emas dan menyimpannya supaya nantinya mendapatkan laba, bukan cara
ter-aman, bahkan bisa mencelakan. Rasululloh Saw diberi pengetahuan yang lebih
tentang hal ini, maka beliau tak mau lama-lama menyimpan emas di rumahnya. 'Uqbah
bin Al-Harits berkata:
"Pada suatu
hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengimami kami shalat Ashar.
Seusai shalat, beliau segera memasuki rumah, tidak lama kemudian beliau keluar
kembali. Aku bertanya kepada beliau, atau ada yang bertanya kepada beliau
tentang perbuatan beliau itu. Beliau menjawab:
"Aku tadi
meninggalkan sebatang emas dari harta sedekah di rumah. Aku tidak ingin emas
itu berada di tanganku sampai malam nanti. Karena itulah aku segera
membagikannya." (HR. Muslim)
Kalau begitu, bagaimana
cara teraman menyimpan harta?
DIINFAKKAN!
Diberikan kepada
orang yang membutuhkannya. Itulah cara paling aman menyimpan uang. Tidak
hilang, tidak akan tercuri, tidak akan rusak, tidak akan berkurang nilainya,
uang Anda abadi, tercatat dalam buku amalan kita sebagai pahala.
Uang yang sudah
diberikan, tidak akan kena inflasi. Silahkan saja nilai dolar naik
setinggi-tingginya, sampai langit ke tujuh sekalipun—silahkan saja nilai rupiah
jatuh serendah-rendahnya, bahkan walau jatuh sampai lapisan bumi ke tujuh
sekalipun....silahkan, tak masalah, tak masalah sedikit pun, nilai uang yang
sudah disedekahkan tidak akan terganggu.
Tidak akan
terganggu sedikit pun!!!
Nilainya tetap
seperti ketika uang itu disedekahkan. Eh salah, nilainya tidak tetap, bahkan
meningkat berlipat-lipat.
“Apa yang ada di
sisimu akan hilang, dan apa yang ada di sisi Alloh akan kekal.”
Memberi adalah
cara paling aman menyimpan harta.
No comments:
Post a Comment