Thursday 7 March 2013

CARA TERBAIK MENGAMANKAN HARTA



Bisnis memberi adalah cara terbaik mengamankan harta.
Menyimpan uang kertas di celengan, bisa terserang ngengat. Menyimpan uang logam, mungkin saja awet, tapi suatu saat, nilainya bisa berkurang, atau mungkin saja nilainya tetap, tapi celengan itu dicuri orang. Banyak sekali ancaman ketika kita menyimpan uang.
Cara lain orang mengamankan harta, adalah dengan menyimpannya di bank. Di sini keamanan uang lebih terjamin. Bahkan selain aman, bank pun memberi bunga. Akan tetapi, tetap saja ancaman itu ada. Jangan kira tabungan di bank itu akan terus berbunga, jika terus disimpan lama, tidak ditambah saldonya, uang bukannya bertambah, malah terus dikurangi, untuk biaya administrasi.
Ada lagi orang yang mengamankan uang dengan meminjamkannya pada orang lain. “Biarlah itung-itung menabung” katanya beralasan.“Saya belum bisa menolong dengan memberi, biarlah saya akan menolong dengan meminjamkan”.
Baguslah kalau niatnya nolong, tapi kalau nantinya si peminjam susah bayar, dia jangan mengeluh. Dadanya harus lapang, dia harus rela jika uangnya tidak dibayar.
Nyatanya, banyak orang mengeluh karena uang yang dia pinjamkan susah kembali. Dia maki-maki orang yang pinjam itu. Mengatainya tak mikir. Bahkan jika sudah tak tahan, kata-kata kasar pun bisa keluar. Mengatai penipu lah, mengatai bangsat lah. Jelas, meminjamkan uang bukan cara terbaik mengamankan uang.
Terakhir, cara orang mengamankan uang adalah dengan membelikannya kepada emas. Dari tahun ke tahun harga emas terus meningkat. Maka membelanjakan uang kepada emas, bisa menghasilkan laba besar di kemudian hari. Sekarang harga emas tiga ratus ribuan satu gram, jika pada tahun-tahun mendatang naik menjadi empat ratus ribuan satu gram, berati setidaknya orang akan mendapatkan laba seratus ribu dari satu gram. Kalau yang dibelinya seratus gram, berarti labanya bisa mencapai sepuluh juta. Membelanjakan uang kepada emas adalah cara terbaik menyimpan uang. Sepertinya. Sekali lagi, sepertinya.
Tetapi Alloh Yang Maha Mengetahui telah mengingatkan, mengamankan harta kekayaan seperti menyimpan emas bukan cara terbaik. Kepada orang yang melakukan itu, Alloh telah memberikan ancaman:
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang Anda simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang Anda simpan itu." (Attaubah: 34-35).
Saya tidak punya cukup bukti, apa kecelakaan dunia yang akan diderita oleh orang yang menyimpan emas dan perak. Saya hanya yakin dulu, jika yang Alloh ancamkan begitu, pasti itu yang akan terjadi. Mudah-mudahan nanti saya menemukan buktinya, dan akan saya tambahkan ke buku ini untuk edisi revisi.
Membelanjakan uang kepada emas dan menyimpannya supaya nantinya mendapatkan laba, bukan cara ter-aman, bahkan bisa mencelakan. Rasululloh Saw diberi pengetahuan yang lebih tentang hal ini, maka beliau tak mau lama-lama menyimpan emas di rumahnya. 'Uqbah bin Al-Harits berkata:
"Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengimami kami shalat Ashar. Seusai shalat, beliau segera memasuki rumah, tidak lama kemudian beliau keluar kembali. Aku bertanya kepada beliau, atau ada yang bertanya kepada beliau tentang perbuatan beliau itu. Beliau menjawab:
"Aku tadi meninggalkan sebatang emas dari harta sedekah di rumah. Aku tidak ingin emas itu berada di tanganku sampai malam nanti. Karena itulah aku segera membagikannya." (HR. Muslim)  
Kalau begitu, bagaimana cara teraman menyimpan harta?
DIINFAKKAN!
Diberikan kepada orang yang membutuhkannya. Itulah cara paling aman menyimpan uang. Tidak hilang, tidak akan tercuri, tidak akan rusak, tidak akan berkurang nilainya, uang Anda abadi, tercatat dalam buku amalan kita sebagai pahala.
Uang yang sudah diberikan, tidak akan kena inflasi. Silahkan saja nilai dolar naik setinggi-tingginya, sampai langit ke tujuh sekalipun—silahkan saja nilai rupiah jatuh serendah-rendahnya, bahkan walau jatuh sampai lapisan bumi ke tujuh sekalipun....silahkan, tak masalah, tak masalah sedikit pun, nilai uang yang sudah disedekahkan tidak akan terganggu.
Tidak akan terganggu sedikit pun!!!
Nilainya tetap seperti ketika uang itu disedekahkan. Eh salah, nilainya tidak tetap, bahkan meningkat berlipat-lipat.
“Apa yang ada di sisimu akan hilang, dan apa yang ada di sisi Alloh akan kekal.”

Memberi adalah cara paling aman menyimpan harta.

No comments:

Post a Comment