Wednesday, 13 March 2013

JANGAN GUNAKAN UANGMU UNTUK MAKSIAT



Jika Anda ingin rizkimu mudah, jangan gunakan uangmu untuk berbuat maksiat. Kesimpulan ini saya dapatkan setelah saya merenungkan diri saya sendiri. Saya merasakan, kalau memberi kepada orang itu pilih-pilih. Saya tidak mau memberi kepada orang, jika orang itu suka merokok. Saya takut jika uang itu mereka belikan untuk rokok. Sebenarnya, walaupun orang itu tidak merokok, saya pun khawatir uang itu dia belikan pulsa, yang dengan pulsa itu dia sms-an dengan perempuan, atau dia belikan vcd, yang di film-nya ada gambar-gambar maksiat.
Jika saya temukan seorang yang shalih, yang tidak belanja melainkan untuk kebutuhan pokoknya, yang setiap belanja, dia belanja hanya untuk ibadah, saya rela walaupun sebanyak mungkin uang saya berikan kepadanya.
Alloh lebih tahu perbuatan saya, maka ketika Dia tahu saya membelanjakan uang saya untuk hal yang tidak menentu, misalnya malah saya belanjakan untuk mendurhakai-Nya, janggan sampai aku heran jika kemudian rizkiku tersendat lagi. Dia Maha Mengetahui, dan tak seorangpun bisa mencegah Dia membatasi rezeki saya.
“Sesungguhnya bagi kaum Saba ada  tanda(kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezeki yang dianugerahkan Tuhanmu dan bersyukurlah Anda kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun”, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan adzab(yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir. Tetapi mereka berpaling, maka kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan kami ganti kedua kebun mereka dengan kebun yang ditumbuhi pohon-pohon yang berbuah pahit.”(Saba:15-16)
Dulu saya berinfak, kemudian Alloh mendatangkan rezeki yang banyak, fasilitas berupa kendaraan yang baik, komputer yang baik, dan rumah tangga yang baik, dan uang yang banyak, namun kemudian Alloh batasi lagi rezeki saya, padahal saya seorang berinfak dengan rezeki saya, saya bertanya-tanya mengapa.
Lalu saya temukan ayat di atas, dan barulah mengerti, tersendatnya nikmat ini, mungkin dikarenakan saya kurang syukur. Sebagian rezeki melimpah yang Alloh berikan kepada saya itu tidak saya gunakan untuk beribadah kepada-Nya, malah saya gunakan untuk maksiat. Misalnya not buk ini. Barusan juga sebelum maghrib, aku baru saja memutar video tutorial cara-cara mengedit foto dengan program photoshop. Video itu menampilkan contoh-contoh cara mengedit foto, dan foto yang ditampilkan dalam contoh pengeditan itu menggunakan foto model perempuan yang cantik-cantik, yang sensual-sensual, yang seksi-seksi, yang terbuka kulit punggungnya, yang mengundang birahi...wah ini kelewatan, padahal aku sedang shaum. Dari contoh perbuatanku barusan saja aku sudah mengerti, mengapa nikmat yang dulu berdatangan melimpah kini tersendat lagi, ya karena kesalahanku sendiri, tidak menggunakan nikmat ini sesuai ridha Ilahi.
Ingat perbuatanku ini, aku jadi takut, jika nikmat ini bukannya bertambah, malah yang adapun Alloh ambil, lalu menggantinya dengan yang lebih buruk, sebagaimana kaum Saba, setelah negerinya yang subur makmur, Andadian Alloh ganti kemakmuran itu dengan bencana, dan tumbuhannya menjadi pahit karena kekafiran mereka. Ya Alloh, aku tidak mau ya Alloh...

No comments:

Post a Comment