Dan
cara menguasai uang adalah dengan menyedekahkannya.
Keluarkan
selembar uang dari saku, dan perhatikan, apakah ia hidup? Apakah ia bergerak?
Tidak, ia hanyalah benda mati. Tapi dalam kehidupan, dia bisa lebih merepotkan
dari anak bandel. Di Jepang, seorang
menteri keungan bahkan sampai bunuh diri gara-gara kerepotan mengurus uang.
Setelah
itu, Nirihiko Akagi, usia 48 tahun, menggantikannya. Dalam sebuah pertemuan,
Nirihiko tampil dengan wajah diperban. Para wartawan bertanya kenapa, dan dia
menjawab kulit wajahnya mengalami iritasi. Tapi wartawan tidak begitu saja
percaya sebab kelihatan, wajah itu lebam seperti bekas pukulan. Sebab
sebenarnya dari lebam itu tidak pernah diketahui. Tapi, dua bulan setelah
diangkat sebagai menteri keuangan, nirihiko ampun-ampunan mengundurkan diri.
Banyak
uang tidak akan membahagiakan kalau tidak bisa mengurusnya. Banyak uang yang membahagiakan adalah banyak uang
yang disertai kepandaian mengurusnya. Dan cara mengurus uang sudah diajarkan
oleh ALLOH pencipta kita, yaitu dengan menginfakkannya. Tanpa disertai cara
itu, uang bukannya membahagiakan, malah menyusahkan.
Infak
menjadikan kehidupan seseorang terhindar dari kesedihan.
“Yaitu
orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan ALLOH, kemudian tidak menyertai
apa yang mereka infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan
si penerima. Bagi mereka ganjaran mereka di sisi Tuhan mereka, tidak ada
ketakutan bagi mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.”
Dan
kebanyakan orang tidak tahu dengan cara ini. Mereka lebih memilih menggunakan
uang itu untuk membeli barang yang diinginkannya, lalu barang itu
merepotkannya, atau menjadikan uang itu modal kemudian mengurusnya, lalu sibuk
dan kerepotan menjaganya dari kerugian siang dan malam.
No comments:
Post a Comment