Thursday 14 March 2013

MIMPI INDAH JADI JUTAWAN



Di Barat, ada seorang pemuda bernama Charles Darrow. Waktu itu usianya 20 tahun dan punya kekasih bernama Ester. Kepada kekasihnya itu dia menyampaikan, bahwa dia ingin menjadi jutawan. Beberapa tahun kemudian keduanya menikah, namun kenyataan yang mereka dapat jauh dari apa yang Charles impikan. Depresi ekonomi yang hebat di negaranya membuat Charles kehilangan pekerjaan dan mobil. Rumah digadaikan, tabungan pun semakin menipis. Merasa gagal sebagai seorang suami, Charlers menyuruh istrinya meninggalkannya.
Tapi Ester, sang istri bertahan. Dengan segala cara, ia meyakinkan suaminya bahwa, sekalipun kehidupannya runtuh, mimpinya tidak boleh runtuh. Demi mempertahankan mimpinya, Ester mengajak suaminya membayangkan apa saja yang akan mereka lakukan jika mereka menjadi jutawan. Dia ajak suaminya membayangkan, kehidupan seperti apa yang akan ia jalani nanti, dan apa yang akan mereka lakukan setelah makan malam.
Kebiasaan itu terus berjalan sampai suatu ketika Charles mendapatkan ilham untuk menciptakan permainan uang. Dia terus mengotak-atik permainan itu sampai akhirnya menjadi permainan monopoli. Sebuah permainan menarik dan mendunia. Seorang pengusaha membeli hak cipta permainan itu dengan harga satu juta dolar atau sekitar sepuluh milyar. Charles pun jadi jutawan.
Tidak ada yang rugi jika kita punya mimpi. Asal terus fokus dan tidak pernah putus asa, kita akan menemukan mimpi kita. Kita bermimpi menjadi pemimpin di bidang kemanusiaa, kita menjadi pemimpin yang mengajak memberi, jangan pernah buang mimpi itu, pertahankanlah, dan tetaplah besar harapan. Mimpi kita ingin membangun kebaikan, maka dengan begitu saja, Alloh telah mencatat untuk kita satu kebaikan.
Jika si Charles saja, yang impiannya tidak dijamin seorang pun, bisa mencapai impiannya, maka apalagi kita, di mana impian kita adalah impian yang sudah dijamin ALLOH Yang Maha Kuasa, bahwa orang yang memberi akan diberikan banyak keberuntungan, mengapa kita tidak besar harapan kita akan mencapai impian kita. Kita menjadi pembesar dunia, pemimpin di bidang memberi.

No comments:

Post a Comment