Thursday, 14 March 2013

KENALILAH SIFAT DUNIA



Seorang pemancing, sebelum memancing ikan, dia harus lebih dahulu tahu bagaimana sifat ikan, apa kesukaan ikan, dan umpan apa yang bisa digunakan supaya mendapatkan ikan.
Demikian juga, siapapun yang ingin meraih kekayaan dunia, harus mengerti dulu sifat dunia, dan bagaimana sifat dunia sesuai yang Alloh terangkan dalam kitab suci?
Dunialah yang tercipta untuk manusia, bukan manusia yang tercipta untuk dunia. Manusia tercipta hanya untuk ibadah, itulah jalan lurus yang harus dilaluinya. Adapun dunia, jika manusia sungguh-sungguh menjalani hidupnya dalam bingkai ibadah, dunia akan mengabdi kepadanya.
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk Anda dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”(Al-Baqoroh: 29).
Seorang motivator mengatakan: Apa-apa yang datang pada diri Anda, jika Anda sudah masuk ke dalam zona Alloh, maka seluruhnya adalah urusan Alloh SWT. Sesungguhnya dia mengatakan, jika kita jalan hidup yang kita pilih adalah pengabdian kepada Alloh, maka dunia akan Alloh buat tunduk kepada kita. Kebutuhan apapun yang terlintas dalam pikiran kita, maka dunia akan datang dengan mudah kepada kita, layaknya kemudahan yang dirasakan Nabi Adam saat dia masih di surga.
Namun dalam kenyataanya, banyak sekali manusia yang malah menghambakan dirinya kepada dunia. Maka dialah yang mengejar dunia, berjuang untuknya, mengorbankan dirinya, hartanya, dan waktunya untuk mendapatkan dunia, dan resiko untuk orang seperti ini adalah kelelahan dan kehinaan. Dia terus mengejar dunia, dan karena itu dia harus rela, sebab dunia, bukannya mendekat, namun dunia itu malah menjauh.

DUNIA MENJAUH DARI ORANG YANG MENGEJARNYA
Cineam adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Meski lewat perkampungan, namun jalan raya menuju ke sana mulus sekali, nyaris tak ada lobang jalan atau jalan bergelombang. Sayang belokannya banyak dan saya harus hati-hati sekali membawa motor. Tak ada kenikmatan sempurna di dunia. 
Perjalanan saya buat perlahan sambil menikmatinya. Saya berhati-hati, karena perjalanan ini saya lakukan malam hari bersama seorang teman.
Yang saya tuju adalah rumah salah seorag dosen saya. Di sana, kami disuguhi bermacam-macam kue lebaran. Namun bukan kue-kuenya yang istimewa, melainkan suguhan obrolan dari pak  dosen yang bernuansa Ilahiyyah. Dia berbicara tentang betapa susahnya mengosongkan hati dari haliyyah duniawi, selalu saja dunia ini menjadi bahan kecemasan. Padahal, dengan mengosongkan pikiran dari kebingungan masalah duniawi, biasanya itu membuat dunia malah mendekat menghinakan diri.
Pernah suatu kali seorang melarat bertanya kepada seorang yang kaya raya, mengapa dia kaya sedangkan dirinya tetap miskin. Kata si orang kaya, ANDA MENJADI MISKIN KARENA DUNIA MASIH MEMBEBANI HATIMU, SEDANGKAN AKU MENJADI KAYA KARENA AKU TIDAK TERLALU SAYANG DENGAN KEKAYAANKU.
Mendengar itu saya hanya mengangguk-angguk, membenarkan ucapannya, dan mengait-ngaitkannya dengan pengalaman-pengalaman saya di hari-hari ke belakang, dan segala  keterangan-keterangan yang saya baca dari buku-buku. Seringkali saya mengalami, ketika rasa cinta saya kepada seseorang berusaha saya hapus, berusaha melupakannya, memandanganya rendah dan berusaha hanya mengingat dan mencintai Alloh, tiba-tiba saja seseorang itu seperti kembali menyukai saya, dan seakan datang kepada saya dengan menghinakan diri. Namun sebaliknya, di saat saya kembali terlarut dalam rasa cinta kepadanya, dia seakan menjauh, meninggikan dirinya, dan membuat saya merasa terhina. Mungkin karena seseorang itu adalah dunia, yang mendekat jika pandangan saya merendahkannya, dan menjauh ketika saya meninggikannya.
Seringkali juga, ketika rasa sayang saya dengan uang berkurang, dan keyakinanku kepada Alloh bertambah, dan yakin hanya Alloh saja Yang Agung sedangkan harta kekayaan dunia ini hina, seringkali dunia itu datang kepada saya, dan uang saya menjadi banyak. Ini semua pertanda jelas, bahwa rumus hidup paling ampuh, hanyalah berasal dari agama. Kitab suci yang Alloh turunkan, adalah sebenar-benarnya kebenaran.
Kitab suci mengajarkan, yang harus diingat itu hanya Alloh, bukan yang lainnya. Seharusnya pikiran ini hanya digunakan untuk mengingat Alloh, dan biarkanlah hal lainnya tidak usah dipusingkan. Dunia dengan sendirinya akan datang jika Alloh berkehendak mendatangkannya. Belajarlan untuk mengingat Alloh, jangan terlalu membebani otak, ringan sajalah mengaji hanya untuk mengingat Alloh, dan biarlah nanti Alloh menurunkan ilmu-Nya kepadamu dengan kehendak-Nya. Tak usah pusingkan bagaimana caranya mencari uang, senangkan saja pikiranmu dengan mengingat Alloh dan bekerja karena Alloh, dan biarlah Alloh nanti mendatangkan uang kepadamu dengan cara-Nya.
Banyak orang terlalu memusingkan duniawi, sehingga niat dalam setiap langkahnya hanya melulu untuk meraih duniawi, padahal duniawi akan mengejar, manakala di hati orang hanya ada keinginan menggapai ridha Alloh. 

No comments:

Post a Comment