Seorang pemancing, sebelum memancing ikan, dia harus lebih dahulu tahu
bagaimana sifat ikan, apa kesukaan ikan, dan umpan apa yang bisa
digunakan supaya mendapatkan ikan.
Demikian juga, siapapun yang ingin meraih kekayaan dunia, harus mengerti
dulu sifat dunia, dan bagaimana sifat dunia sesuai yang Alloh terangkan dalam
kitab suci?
Dunialah yang tercipta untuk manusia, bukan manusia yang tercipta
untuk dunia. Manusia tercipta
hanya untuk ibadah, itulah jalan lurus yang harus dilaluinya. Adapun dunia,
jika manusia sungguh-sungguh menjalani hidupnya dalam bingkai ibadah, dunia
akan mengabdi kepadanya.
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang
ada di bumi untuk Anda dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu
dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu.”(Al-Baqoroh: 29).
Seorang motivator mengatakan: Apa-apa yang
datang pada diri Anda, jika Anda sudah masuk ke dalam zona Alloh, maka
seluruhnya adalah urusan Alloh SWT. Sesungguhnya dia mengatakan, jika kita
jalan hidup yang kita pilih adalah pengabdian kepada Alloh, maka dunia akan
Alloh buat tunduk kepada kita. Kebutuhan apapun yang terlintas dalam pikiran
kita, maka dunia akan datang dengan mudah kepada kita, layaknya kemudahan yang
dirasakan Nabi Adam saat dia masih di surga.
Namun dalam kenyataanya, banyak sekali manusia yang malah menghambakan
dirinya kepada dunia. Maka dialah yang mengejar dunia, berjuang untuknya,
mengorbankan dirinya, hartanya, dan waktunya untuk mendapatkan dunia, dan
resiko untuk orang seperti ini adalah kelelahan dan kehinaan. Dia terus mengejar dunia, dan karena itu dia harus rela, sebab dunia, bukannya mendekat, namun
dunia itu malah menjauh.
DUNIA MENJAUH DARI ORANG YANG MENGEJARNYA
Cineam adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Meski lewat perkampungan, namun jalan raya menuju ke sana mulus sekali, nyaris tak ada lobang jalan atau
jalan bergelombang. Sayang belokannya banyak dan saya harus hati-hati sekali
membawa motor. Tak ada kenikmatan sempurna di dunia.
Perjalanan saya buat perlahan sambil menikmatinya. Saya berhati-hati, karena perjalanan ini saya lakukan
malam hari bersama seorang teman.
Yang saya tuju adalah rumah salah seorag dosen saya. Di sana, kami disuguhi bermacam-macam
kue lebaran. Namun bukan
kue-kuenya yang istimewa, melainkan suguhan
obrolan dari pak dosen yang bernuansa
Ilahiyyah. Dia berbicara tentang betapa susahnya mengosongkan hati dari haliyyah
duniawi, selalu saja dunia ini menjadi bahan kecemasan. Padahal, dengan
mengosongkan pikiran dari kebingungan masalah duniawi, biasanya itu membuat
dunia malah mendekat menghinakan diri.
Pernah suatu kali seorang melarat bertanya kepada seorang yang kaya raya,
mengapa dia kaya sedangkan dirinya tetap miskin. Kata si orang kaya, ANDA
MENJADI MISKIN KARENA DUNIA MASIH MEMBEBANI HATIMU, SEDANGKAN AKU MENJADI KAYA
KARENA AKU TIDAK TERLALU SAYANG DENGAN KEKAYAANKU.
Mendengar itu saya hanya mengangguk-angguk, membenarkan ucapannya, dan
mengait-ngaitkannya dengan pengalaman-pengalaman saya di hari-hari ke belakang,
dan segala keterangan-keterangan yang
saya baca dari buku-buku. Seringkali saya mengalami, ketika rasa cinta saya kepada seseorang
berusaha saya hapus, berusaha melupakannya, memandanganya rendah dan berusaha
hanya mengingat dan mencintai Alloh, tiba-tiba saja seseorang itu seperti
kembali menyukai saya, dan seakan datang kepada saya dengan menghinakan diri.
Namun sebaliknya, di saat saya kembali terlarut dalam rasa cinta kepadanya, dia seakan menjauh, meninggikan dirinya,
dan membuat saya merasa
terhina. Mungkin karena seseorang itu adalah dunia, yang mendekat jika
pandangan
saya merendahkannya, dan
menjauh ketika saya
meninggikannya.
Seringkali juga, ketika rasa sayang saya dengan uang berkurang, dan
keyakinanku kepada Alloh bertambah, dan yakin hanya Alloh saja Yang Agung
sedangkan harta kekayaan dunia ini hina, seringkali dunia itu datang kepada
saya, dan uang saya menjadi banyak. Ini semua pertanda jelas, bahwa rumus hidup
paling ampuh, hanyalah berasal
dari agama. Kitab suci yang Alloh turunkan, adalah sebenar-benarnya kebenaran.
Kitab suci mengajarkan, yang harus diingat itu hanya Alloh, bukan yang
lainnya. Seharusnya pikiran ini hanya digunakan untuk mengingat Alloh, dan
biarkanlah hal lainnya tidak usah dipusingkan. Dunia dengan sendirinya akan
datang jika Alloh berkehendak mendatangkannya. Belajarlan untuk mengingat
Alloh, jangan terlalu membebani otak, ringan sajalah mengaji hanya untuk
mengingat Alloh, dan biarlah nanti Alloh menurunkan ilmu-Nya kepadamu dengan
kehendak-Nya. Tak usah pusingkan bagaimana caranya mencari uang, senangkan saja
pikiranmu dengan mengingat Alloh dan bekerja karena Alloh, dan biarlah Alloh
nanti mendatangkan uang kepadamu dengan cara-Nya.
Banyak orang terlalu memusingkan duniawi, sehingga niat dalam setiap
langkahnya hanya melulu untuk meraih duniawi, padahal duniawi akan mengejar,
manakala di hati orang hanya ada keinginan menggapai ridha Alloh.
No comments:
Post a Comment