Suatu
hari, semua orang akan tahu, memberi sebagai sumber kemakmuran. Mereka akan
merasakan, memberi benar-benar mengembangkan kekayaannya. Mereka akan mengerti,
pelit tidak bermanfaat sedikit pun melainkan hanya menimbulkan kemelaratan.
Mereka semua menjadi manusia-manusia yang senang memberi, merasakan kemakmuran
dengan memberi, dan tidak seorang pun di muka bumi ini melainan merasakan
kemakmuran. Bukan ramalan saya, melainkan ini pediksi Rosululloh.
“Akan
datang suatu zaman di mana seorang laki-laki berkeliling membawa sedekah berupa
emas, tapi dia tidak menemukan orang yang mau menerimanya.” (HR. Bukhori)
“Kiamat
tidak akan terjadi sehingga banyak hart di kalanganmu da melimpah ruah,
sehingga pemilik harta bersedih kepada orang yang menerima sedekahnya karena
berpaling. Lalu orang yang berpaling itu berkata, “Tidak ada keperluan bagiku.”
(HR. Bukhari)
“Bersedekahlah
kalian, karena sesungguhnya akan datang kepada kalian suatu zaman di mana
seorang laki-laki berjalan dengan membawa sedekah, namun dia tidak menjumpai
seorang pun yang menerimanya. Lalu ada seorang laki-laki berkata:”Jika Anda
membawa sedekah itu kemarin, maka saya akan menerimanya. Adapun sekarang, saya
sudah tidak membutuhkannya lagi.” (HR. Bukhari).
Itu
terjadi, karena pada masa itu semua manusia sudah tahu, sejahtera dan hidup
kaya rayaakan diraih bukan dengan berusaha mendapatkan dari orang lain, namun
dengan memberi kepada orang lain. Maka pada masa itu, orang-orang hanya ingin
memberi dan tidak mau lagi diberi. Semua orang sudah tidak butuh lagi dengan
pemberian, karena cara termudah mendapatkan rezeki itu sudah berhasil mereka
temukan. Semua manusia sudah kaya raya!
Adapun
sekarang, masih kita saksikan rakyat miskin, yang kulitnya hitam kekeringan
terbakar matahari, yang badannya memar-memar terinjak-injak berebut bagian
daging kurban, masih banyak orang yang ingin diberi, masih banyak pengemis, ini
kesempatan kita. Berarti kita masih punya kesempatan untuk memberi, untuk
bersedekah, dan ini kesempatan kita untuk menjadi pelopor. Ya, kita harus
menjadi pelopor, yang menyerukan kepada ummat manusia di dunia, supaya cinta
memberi, dan mengajak mereka menggapai kemakmuran dengan memberi.
Kebanyakan
orang merasa ragu untuk memberi. Mereka kurang yakin memberi merupakan sumber
kemakmuran dan kesejahteraan. Kitalah yang harus membuktikannya, dan mengajak
mereka untuk itu.
sangat2 setuju
ReplyDelete