Thursday, 14 March 2013

KITA MENJADI PEMIMPIN DUNIA


Suatu hari, semua orang akan tahu, memberi sebagai sumber kemakmuran. Mereka akan merasakan, memberi benar-benar mengembangkan kekayaannya. Mereka akan mengerti, pelit tidak bermanfaat sedikit pun melainkan hanya menimbulkan kemelaratan. Mereka semua menjadi manusia-manusia yang senang memberi, merasakan kemakmuran dengan memberi, dan tidak seorang pun di muka bumi ini melainan merasakan kemakmuran. Bukan ramalan saya, melainkan ini pediksi Rosululloh.
“Akan datang suatu zaman di mana seorang laki-laki berkeliling membawa sedekah berupa emas, tapi dia tidak menemukan orang yang mau menerimanya.” (HR. Bukhori)
“Kiamat tidak akan terjadi sehingga banyak hart di kalanganmu da melimpah ruah, sehingga pemilik harta bersedih kepada orang yang menerima sedekahnya karena berpaling. Lalu orang yang berpaling itu berkata, “Tidak ada keperluan bagiku.” (HR. Bukhari)
“Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya akan datang kepada kalian suatu zaman di mana seorang laki-laki berjalan dengan membawa sedekah, namun dia tidak menjumpai seorang pun yang menerimanya. Lalu ada seorang laki-laki berkata:”Jika Anda membawa sedekah itu kemarin, maka saya akan menerimanya. Adapun sekarang, saya sudah tidak membutuhkannya lagi.” (HR. Bukhari).
Itu terjadi, karena pada masa itu semua manusia sudah tahu, sejahtera dan hidup kaya rayaakan diraih bukan dengan berusaha mendapatkan dari orang lain, namun dengan memberi kepada orang lain. Maka pada masa itu, orang-orang hanya ingin memberi dan tidak mau lagi diberi. Semua orang sudah tidak butuh lagi dengan pemberian, karena cara termudah mendapatkan rezeki itu sudah berhasil mereka temukan. Semua manusia sudah kaya raya!
Adapun sekarang, masih kita saksikan rakyat miskin, yang kulitnya hitam kekeringan terbakar matahari, yang badannya memar-memar terinjak-injak berebut bagian daging kurban, masih banyak orang yang ingin diberi, masih banyak pengemis, ini kesempatan kita. Berarti kita masih punya kesempatan untuk memberi, untuk bersedekah, dan ini kesempatan kita untuk menjadi pelopor. Ya, kita harus menjadi pelopor, yang menyerukan kepada ummat manusia di dunia, supaya cinta memberi, dan mengajak mereka menggapai kemakmuran dengan memberi.
Kebanyakan orang merasa ragu untuk memberi. Mereka kurang yakin memberi merupakan sumber kemakmuran dan kesejahteraan. Kitalah yang harus membuktikannya, dan mengajak mereka untuk itu.



1 comment: