“Katakanlah: Siapakah yang memberi rezeki kepada Anda
dari langit dan bumi, bahkan siapakah yang menguasai pendengaran dan aneka
penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan
mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala
urusan? Maka mereka akan menjawab: “Alloh” Maka katakanlah:”Mengapa Anda tidak
bertakwa?” maka itulah Alloh, Tuhan Anda yang sebenarnya, maka adakah sesudah
kebenaran selain kesesatan? Maka bagaimanakah Anda dipalingkan?”(Attaubah: 111)
Mengapa Anda
begitu kikir. Mengapa sayang menginfakkan harta. Mengapa ragu untuk bersedekah,
mengapa ragu menolong orang, mengapa enggan untuk peduli, mengapa sungkan
berbuat baik? Apa Anda takut kehabisan rezeki?
Padahal Anda tahu
siapa yang memberi Anda rizki. Anda lihat bagaimana Dia memberi Anda rezeki
dari langit dan bumi. Anda lihat alangkah menakjubkannya kekuasaan Alloh. Dia
keluarkan yang hidup dari yang mati, dan mengeluarkan yang mati dari yang
hidup. Mengapa Anda sayang untuk bersedekah, padahal Alloh kuasa memberimu
rezeki dari jalan tak terduga sekalipun.
Dan siapakah yang
mengatur segala urusan?
Siapa yang
mengatur kehidupan ini, siapa yang mengendalikan roda perokonomian negara kita,
siapa yang menentukan harga, siapakah yang menjadikan sebuah negara menjadi
miskin atau menjadi kaya, siapakah yang mengatur lalu lintas uang...siapakah?
Apakah ahli
ekonomi, apakah presiden, apakah wakil rakyat, apakah pemegang saham, apakah
negara super power seperti Amerika?
Bukan, semua
mereka bukan. Yang mengatur segala urusan itu Alloh. Kesejahteraan hidup
seseorang, Alloh yang mengaturnya. Jika Alloh mau mensejahterakan seseorang,
siapakah sanggup menghalangi-Nya?
Alloh itu Maha
Luas Karunia-Nya. Orang yang asalnya bingung, tak punya pekerjaan, lamar
sana-lamar sini tidak diterima, bingung, gelap, tidak tahu jalan, mudah sekali
bagi Alloh menunjuki dia jalan usaha, atau mungkin membuatnya menemukan harta
karun...
Jangan tertawakan
saya! Saya tidak bercanda! Jika Alloh berkehedak, bisa saja seseorang menemukan
harta karun. Alloh Maha Kuasa memberikan rezeki dari arah manapun yang Dia
kehendaki, asalkan manusia melaksanakan cara-cara mendapatkan rezeki yang telah
ditetapkan-Nya.
Dan yang Alloh
tetapkan tentang masalah rezeki adalah infak. Jika orang ingin banyak rezeki,
maka dia harus berinfaq. Silahkan buka Al-Qur'an, dan perhatikanlah, kata-kata
rezeki selalu Alloh sertakan dengan infaq. Hanya Alloh sendiri yang mengetahui
apa maksud-Nya, namun saya maknai, bahwa itu pertanda, berkaitan dengan masalah
rezeki, maka infaq adalah sahabatnya. Jika ingin dekat-dekat dengan rezeki,
dekat-dekatlah dengan sahabatnya.
“Hai
orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki
yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak
ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah
orang-orang yang zalim.” (2:254)
“Katakanlah
kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan
shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara
sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada bari
itu tidak ada jual beli dan persahabatan” (Ibrohim/14:31).
“Lambung
mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan
penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami
berikan.”(As-Sajdah/32:16).
Cepatlah berinfak,
jangan ragu. Berikanlah, berikanlah...
Memberi bisa
menjadikan milik kita lebih berharga. Memberi menjadikan harta kita kekayaan
surga. Mempunyai sekantung bakso, jika ingin bakso itu menjadi makanan surga
hendaklah berikan bakso itu kepada orang lain. Kue itu enak, namun enak sebatas
di mulut, setelah masuk perut, kue itu entah jadi apa, entah baik bagi tubuh
atau tidak. Sedangkan jika disedekahkan, maka sudah jelas itu menjadi sesuatu
yang sangat berharga. Kue itu menjadi makanan surga.
No comments:
Post a Comment