Mungkin ini kali
ketiganya saya membicarakan masalah banyak makan. Maafkan saya Teman, saya
melakukanya karena ini masalah kebanyakan orang, termasuk masalah saya sendiri.
Kalau di rumah
banyak makanan, saya paling tak bisa menahan diri. Terlebih jika lebaran,
makanan berdesakan di mana-mana: di lemari, di meja makan, di meja tamu, berbaris
toples-toples penuh makanan. Toples berisi kue-kue, pilus-pilus,
keripik-keripik, manisan-manisan, goreng kacang-kacangan, opak atau ranginang.
Melihat makanan-makanan itu, susah sekali menahan nafsu. Setiap kali melirik,
bawaannya ingin menggigit. Dari pagi sampai siang, sampai sore sampai malam,
susah nian mulut diam, terus menggiling seperti mesin. Selagi makanan itu ada,
saya repot menahan selera.
Padahal saya
sendiri tahu, banyak makan merusak tubuh. Apalagi makanan lebaran, huh,
berlemak semua. Nyaris setiap kue mengandung mentega, dan mentega itu termasuk
lemak jenuh. Lemak jenuh memicu peningkatan kolesterol dalam darah. Tingginya
kadar kolesterol bisa menimbulkan penyumbatan pembuluh darah. Jika aliran darah
tersumbat, bahayanya sangat vital. Jika yang tersumbat darah yang mengalir ke
jantung, maka terjadilah serangan jantung, dan jika yang tersumbat darah yang
mengalir ke otak, maka yang terjadi adalah struk.
Akibat paling
jelas yang saya rasakan, setelah banyak makan makanan berlemak, biasanya suka
muncul jerawat. Makan keripik, makan kue kaleng, makan wafer, makan kue kacang,
makan ranginang, bolu cake, coklat, setelah itu, hampir dapat dipastikan,
setelah itu wajah pasti ditenggeri jerawat. Di hidung, di pipi, di dahi, di
dekat telinga, di atas bibir, di dagu, di mana-mana. Kalau sudah tumbuh susah
sekali hilangnya, kalau saya pencet, bekas lukanya menganga, membuat wajah
kasar, merusak penampilan.
Berkali-kali
jerawat tumbuh, saya tak juga mengambil pelajaran. Bekas-bekas jerawat di wajah
tak juga membuat jera. Jika banyak makanan, bawaannya susah nahan. Selagi
makanan ada dan tersedia di meja, selagi itu pula tangan gatal ingin mengambil.
Satu-satunya cara
terbaik yang bisa saya lakukan, supaya saya bisa menahan diri dari banyak
makan, adalah, dengan memberikan makanan itu kepada orang lain. Setelah makanan
tak ada, barulah saya bisa menahan diri. Mau makan apa lagi? lha orang
makanannya juga gak ada.
Dengan memberi,
saya bisa menahan rakus makan.
Jika Anda cinta
memberi, Anda tidak akan memakan semua makanan. Anda hanya akan memilih
makanan-makanan yang baik saja. Anda hanya akan memilih makanan yang
benar-benar Anda butuhkan, yang baik bagi kesehatanmu. Sebagian makananmu akan Anda
berikan kepada orang lain. Sedang yang Anda makan sedikit saja, dan sedikit
makan itu, sangat baik bagimu.
Salafusshalih
jaman dulu mencela kebiasaan banyak makan. Kata mereka, banyak makan
menyebabkan otak menjadi tumpul, mengurangi kecerdasan, menyusahkan
konsentrasi, dan melupakanmu dari Alloh. Nabi Saw. pun pernah bersabda, tidak
ada wadah yang paling buruk yang suka diisi anak adam selain dari perutnya,
mereka hanya butuh dua tiga suap makanan untuk menegakkan tulang punggungnya.
Para dokter pun
sama, mereka mencela banyak makan. Kata mereka, banyak makan bisa menimbulkan
berbagai mecam penyakit. Banyak makan manis-manis bisa menyebabkan kencing
manis, banyak makan asin-asin bisa menyebabkan darah tinggi, banyak makan
daging bisa menimbulkan kangker, banyak makan lemak bisa menimbulkan
kolesterol, banyak makan karbohidrat bisa mempercepat penuaan.
Bagaimana
banyak makan bisa mempercepat penuaan?
Makanan
yang masuk diproses di usus. Lalu sari patinya disebarkan ke seluruh tubuh,
masuk ke sel dan dibakar di sana. Semakin banyak makanan yang masuk ke tubuh,
semakin banyak terjadi pembakaran. Semakin banyak terjadi pembakaran, semakin
banyak sel yang rusak, dan kalau sudah banyak sel yang rusak, semakin cepat
tubuh itu menua. Lihat saja dapur yang banyak dipakai memasak, hitamnya pun lebih
cepat.
Karena itu,
satu-satunya cara supaya diri lebih cerdas, lebih taqwa, lebih sehat, lebih
bahagia, dan lebih panjang umur, dengan mengurangi banyak makan, dan supaya
kita bisa mengurangi banyak makan, kita harus membiasakan diri menyedekahkan
makanan itu. Membiarkan makanan terlalu lama diam di rumah, bisa membuatmu tak
tahan.
Berikanlah,
bagikanlah, sedekahkanlah. Segera, lalu berbahagialah dengan kesehatanmu.
No comments:
Post a Comment