Tangkaplah setiap pengalaman
dalam hidupmu dan segeralah menuliskannya. Jangan tunda, karena menunda
menuliskan pengalaman bisa membuat pengalaman itu menjadi basi. Kopi hangat
lebih tepat untuk dinikmati dari pada kopi dingin.Ambillah hikmah dari
pengalaman keseharianmu untuk nanti Anda ajarkan kepada orang lain.
Anda rasakan sendiri, Anda lebih
mudah memahami sebuah pelajaran, jika pelajaran itu disertai dengan
contoh.Ceramah guru yang hanya mengemukakan konsep-konsep dan dalil-dalil tanpa
mengemukakan contoh, seringkali membuat kepala pening dan ngantuk. Dan itu
sering terjadi pada kebanyakan peceramah atau guru. Seringkali mereka pusing
mencari contoh, mungkin karena kurangnya membaca, atau kurang mengambil
pelajaran dari kehidupan sehari-hari. Kalau dia bicara, terus saja
berputar-putar ngomong teori. Jadi, emh..jadi, emhh, ya begitulah. Memusingkan.
Jangan sampai itu terjadi
kepadamu. Dengan memilki catatan lengkap tentang hikmah dari pengalaman
sehari-hari, Anda bisa dengan mudah menemukan contoh-contoh untuk pelajaran
yang akan Anda ajarkan.
Semua hal yang Anda alami dalam
kehidupan keseharian pasti ada hikmahnya. Anda tahu bahkan bergesernya sebutir
debu pun sudah ditakdirkan oleh Alloh. Maka terlebih lagi pengalaman yang Anda
alami dalam keseharian, itu semua tidak terlepas dari takdir Alloh. Kejadian
sekecil apapun di sekitarmu adalah kehendak Alloh, hasil ciptaan Alloh, dan
seperti juga Anda tahu, Alloh tidak pernah dan tidak pernah sekali pun
menciptakan sesuatu dengan sia-sia, semua pasti ada maksudnya, semua pasti ada
manfaatnya.
”Wahai Pencipta dan Pemelihara
kami, tidaklah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
selamatkanlah kami dari siksa neraka.” Demikian para ulil albab berkata. Jadi,
pastilah, sekecil apapun pengalamanmu dalam keseharian, jika Anda mau
merenungkan, Anda akan mendapatkan hikmah bermanfaat darinya. Maka rugi banyak
seandainya kita kurang begitu tanggap terhadap pengalaman keseharian. Berarti
kita melewatkan sesuatu yang sangat besar manfaatnya.
”Dan banyak
sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka
melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya.” (Yusuf:105).
Satu kiat
praktis dan mudah menangkap pelajaran itu adalah dengan menuliskannya. Ini
penting dalam rangka mempersiapkan diri menjadi seorang berjiwa memberi. Supaya
kita bisa berbagi ilmu kepada orang lain, dengan penyajian paling baik, paling
mudah dipahami, dan paling bermanfaat buat mereka.
Sekecil apapun peristiwa pasti
mengandung makna, sebab sekecil apapun peristiwa adalah ciptaan Alloh, Sang
Pemilik Nama-Nama Mulia. Salah satu nama mulia itu adalah Al-Badi’. Al-Badi’
itu pencipta sesuatu yang baru, yang lain dari yang lain, dan setiap pengalaman
kita pastilah istimewa, berbeda dari pengalaman sebelumnya. Hari memang terus
berputar-putar pada nama hari yang sama, dari senin hingga senin, jam juga
memang berputar-putar pada angka yang sama, dari angka satu hingga angka satu,
kita juga rasanya terus berada pada tempat yang sama, menjalani rutinitas
keseharian yang sama, namun peristiwa-peristiwa yang kita alami dari hari ke
hari, bahkan dari detik ke detik sesungguhnya berbeda.
Setiap detik pasti berhikmah.
Kemalasan menuliskannya adalah kerugian. Selalulah bawa buku dan balpoint, dan
tuliskanlah peristiwa apapun yang kau lihat dan kau alami, dan suatu saat, Anda
akan merasakan manfaatnya. “Menulislah walau sehari hanya tiga baris, dan suatu
saat Anda akan merasakan mafaatnya.” Kata Imam Sayuthi dalam salah satu
nasihatnya.
No comments:
Post a Comment