Wednesday, 13 March 2013

MENULISLAH UNTUK MEMBERI



Tangkaplah setiap pengalaman dalam hidupmu dan segeralah menuliskannya. Jangan tunda, karena menunda menuliskan pengalaman bisa membuat pengalaman itu menjadi basi. Kopi hangat lebih tepat untuk dinikmati dari pada kopi dingin.Ambillah hikmah dari pengalaman keseharianmu untuk nanti Anda ajarkan kepada orang lain.
Anda rasakan sendiri, Anda lebih mudah memahami sebuah pelajaran, jika pelajaran itu disertai dengan contoh.Ceramah guru yang hanya mengemukakan konsep-konsep dan dalil-dalil tanpa mengemukakan contoh, seringkali membuat kepala pening dan ngantuk. Dan itu sering terjadi pada kebanyakan peceramah atau guru. Seringkali mereka pusing mencari contoh, mungkin karena kurangnya membaca, atau kurang mengambil pelajaran dari kehidupan sehari-hari. Kalau dia bicara, terus saja berputar-putar ngomong teori. Jadi, emh..jadi, emhh, ya begitulah. Memusingkan.
Jangan sampai itu terjadi kepadamu. Dengan memilki catatan lengkap tentang hikmah dari pengalaman sehari-hari, Anda bisa dengan mudah menemukan contoh-contoh untuk pelajaran yang akan Anda ajarkan.
Semua hal yang Anda alami dalam kehidupan keseharian pasti ada hikmahnya. Anda tahu bahkan bergesernya sebutir debu pun sudah ditakdirkan oleh Alloh. Maka terlebih lagi pengalaman yang Anda alami dalam keseharian, itu semua tidak terlepas dari takdir Alloh. Kejadian sekecil apapun di sekitarmu adalah kehendak Alloh, hasil ciptaan Alloh, dan seperti juga Anda tahu, Alloh tidak pernah dan tidak pernah sekali pun menciptakan sesuatu dengan sia-sia, semua pasti ada maksudnya, semua pasti ada manfaatnya.
”Wahai Pencipta dan Pemelihara kami, tidaklah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka selamatkanlah kami dari siksa neraka.” Demikian para ulil albab berkata. Jadi, pastilah, sekecil apapun pengalamanmu dalam keseharian, jika Anda mau merenungkan, Anda akan mendapatkan hikmah bermanfaat darinya. Maka rugi banyak seandainya kita kurang begitu tanggap terhadap pengalaman keseharian. Berarti kita melewatkan sesuatu yang sangat besar manfaatnya.
Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya.” (Yusuf:105).
Satu kiat praktis dan mudah menangkap pelajaran itu adalah dengan menuliskannya. Ini penting dalam rangka mempersiapkan diri menjadi seorang berjiwa memberi. Supaya kita bisa berbagi ilmu kepada orang lain, dengan penyajian paling baik, paling mudah dipahami, dan paling bermanfaat buat mereka.
Sekecil apapun peristiwa pasti mengandung makna, sebab sekecil apapun peristiwa adalah ciptaan Alloh, Sang Pemilik Nama-Nama Mulia. Salah satu nama mulia itu adalah Al-Badi’. Al-Badi’ itu pencipta sesuatu yang baru, yang lain dari yang lain, dan setiap pengalaman kita pastilah istimewa, berbeda dari pengalaman sebelumnya. Hari memang terus berputar-putar pada nama hari yang sama, dari senin hingga senin, jam juga memang berputar-putar pada angka yang sama, dari angka satu hingga angka satu, kita juga rasanya terus berada pada tempat yang sama, menjalani rutinitas keseharian yang sama, namun peristiwa-peristiwa yang kita alami dari hari ke hari, bahkan dari detik ke detik sesungguhnya berbeda.
Setiap detik pasti berhikmah. Kemalasan menuliskannya adalah kerugian. Selalulah bawa buku dan balpoint, dan tuliskanlah peristiwa apapun yang kau lihat dan kau alami, dan suatu saat, Anda akan merasakan manfaatnya. “Menulislah walau sehari hanya tiga baris, dan suatu saat Anda akan merasakan mafaatnya.” Kata Imam Sayuthi dalam salah satu nasihatnya.

No comments:

Post a Comment